“Bahkan Pemkot Makassar sudah mengikutkan 450 guru PAI untuk Program Profesi Guru. Kewajiban Kemenag kemudian adalah menyiapkan tunjangan sertifikasinya bagi mereka,” kata Faturahman.
Fatur menambahkan guru Pendidikan Agama merupakan guru paling istimewa dibanding guru mata pelajaran lainnya. Sebab, guru ini dibina langsung dua kementerian yakni Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama.
Penyelenggara Kristen Kantor Kementerian Agama Kota Makassar, Merpati Sampeliling yang juga menjadi narasumber memaparkan kondisi distribusi guru agama di Makassar. Khusunya guru Pendidikan Agama nonmuslim.
Ia mengatakan di Makassar, ada 275 SD negeri yang mendidik siswa nonmuslim.
Khusus guru Pendidikan Agama Kristen, jumlahnya sangat terbatas. Hanya 59 orang. 11 guru PNS, 33 guru PPPK, dan selebihnya laskar pelangi, honorer, utusan lembaga, dan sukarelawan.
Meski begitu, Merpati mengapresiasi kebijakan pemerintah kota Makassar yang menerima 33 guru PPPK Pendidikan Agama Kristen tahun ini.
“Sebetulnya kuotanya banyak tetapi yang memenuhi syarat sangat sedikit,” katanya.
Merpati menambahkan jumlah peserta didik nonmuslim di Makassar yang kurang mendapat pelajaran agama cukup besar. Mencapai 1.795 siswa.
Problemnya, kata Merpati, populasi pelajar non-muslim tidak terlalu besar di setiap satuan pendidikan. Tidak memenuhi rombongan belajar.
“Rata-rata satu sekolah hanya da tiga, tujuh atau maksimal delapan siswa nonmuslim,” katanya.
FGD Dewan Pendidikan Kota Makassar ini juga dihadiri para Ketua MGMP Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Agama Kristen, Pendidikan Agama Katolik, Pendidikan Agama Hindu, dan Pendidikan Agama Budha. Mereka juga memberi saran dalam pendistribusian guru agama di Makassar.