“Selama program berlangsung, tentu ada hambatan yang dihadapi. Dimana kurangnya kesadaran dan motivasi kaum perempuan desa untuk mencegah terjadinya kasus stunting. Maraknya terjadi pernikahan dini bagi remaja putri dan rendahnya kualitas gizi asupan bagi ibu hamil menjadi hal utama yang menyebabkan terjadinya kasus stunting,” lanjut Erny.
“Tentu saja hal ini memerlukan pendekatan dan edukasi yang lebih intens untuk membangun kesadaran dan mengubah pola pikir para kaum perempuan di desa dampingan. Edukasi mengenai pentingnya melanjutkan pendidikan serta resiko pergaulan bebas bagi remaja putri merupakan hal utama yang dilakukan KALLA. Ini dimaksudkan agar para remaja putri mendapatkan edukasi dan motivasi untuk terus melanjutkan pendidikannya dan menghindari pergaulan bebas di kalangan remaja”, jelasnya.
“Demikian pula KALLA memberikan edukasi dan pelatihan mengolah makanan bergizi tinggi bagi ibu hamil dan menyusui agar para ibu hamil dan kaum perempuan di desa sadar akan pentingnya memberikan gizi terbaik pada bayi sejak dalam kandungan”, tutup Erny.
Nusantara CSR Awards 2024, menilai bahwa KALLA berhak menerima penghargaan sebab program Desa Bangkit Sejahtera Cegah Stunting (DBSCS) memenuhi dalam kriteria penilaian. Di mana melaui programnya dinilai memberikan dampak positif, inovasi, serta mudah untuk diterapkan dan diukur. (edo)