English English Indonesian Indonesian
oleh

Arah Nilai Tukar Rupiah

Oleh: Muhammad Syarkawi Rauf (Tenaga Pengajar FEB Unhas)

FAJAR, MAKASSAR — Tekanan terhadap rupiah masih besar. Saat ini rupiah berada pada periode melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Hingga awal Juli 2024, rupiah melemah 10% secara tahunan atau year on year (y.o.y) terhadap dollar AS. Pada awal transaksi, Selasa (16/7/2024), rupiah melemah 0,15% menjadi Rp. 16.190 per dollar AS.

Kecenderungan ini perlu diwaspadai mengingat setiap 10% penguatan dollar AS terhadap mata uang Emerging Market Economies (EMEs), termasuk Indonesia akan menurunkan pertumbuhan ekonomi EMEs sebesar 1,9% (Obstfeld dan Zhou, 2022).

Sentimen negatif terhadap rupiah masih berlanjut dengan tekanan yang semakin kecil. Hal ini dapat diamati pada nilai indeks dollar AS yang trennya menurun, sekitar 104,52. Namun, nilai indeks dollar AS hingga Selasa (16/7/2024) lebih besar dibandingkan awal tahun, yaitu 102,46 pada Kamis (4/1/2024).

Dimana pada awal 2024, dollar AS menguat 2,46% terhadap yen Jepang, Euro, poundsterling Inggris, krona Swedia, dollar Kanada, dan franc Swiss. Tren penguatan dollar AS meningkat menjadi 4,52% pada 16 Juli 2024.

Tren peningkatan indeks dollar AS sejak awal 2024 hingga saat ini, menunjukkan bahwa mata uang dollar AS terus mengalami penguatan terhadap mata uang utama dunia yang selanjutnya memberikan sentimen negatif terhadap mata uang EMEs, termasuk rupiah.

Lalu, apakah tren penguatan dollar AS akan berlanjut hingga akhir tahun yang dapat mengarah ke krisis nilai tukar? Langkah apa yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi tren pelemahan rupiah terhadap dollar AS?

News Feed