English English Indonesian Indonesian
oleh

Sopir Bermalam di SPBU, Menyogok Petugas Baru Dapat Jatah

PAREPARE, FAJAR–Tragis nasib sopir truk. Mereka mengeluhkan pendistribusian solar. Bahkan mereka menunggu hingga dua malam untuk mendapatkan solar.

Salah satu sopir truk jalur Sidrap-Bone-Soppeng-Wajo (Bosowa), Abadi mengatakan kesulitan mendapatkan Solar. “Susah, satu malam satu hari bahkan sampai dua hari dua malam-ki di sini (SPBU),” keluhnya kepada FAJAR, Senin, 15 Juli.

“Bermalam terus di SPBU ini, masih langka Solar-nya,” tambah Abadi.

Abadi menganggap pihak SPBU baru menjual Solar jika disogok. Ia juga merasa dibeda-bedakan dengan sopir lain.

“Ini (SPBU) masih ada Solar-nya, na-tidak mau na-kasikan-ki karena na-beda-bedakan mobil. Kalau dikasi uang baru na-kasi-ki,” terangnya.

Misalnya, di SPBU Lainungan, kata dia. Ada tangki besar yang berisikan Solar. Itu baru dijual pukul 02.00 Wita alias dini hari.

“Itu baru na-jual, tapi jualnya ke jeriken-jeriken. Ini yang kasi susah sopir-sopir truk yang antar barang antardaerah,” ungkapnya.

“Satu bulan lebih ini susah dapat Solar, apalagi begini mainnya pom bensin. Di-buccu-pi uang baru-ki na-kasi Solar,” keluh Abadi.

Begitupun dengan Anto, salah satu sopir di Parepare yang jarang pulang ke rumah gara-gara mengantre Solar.

“Tidak pernah satu jam, dua jam. (Saya) jarang jalan, itu dua kali satu minggu,” katanya. (ams/zuk)

News Feed