English English Indonesian Indonesian
oleh

Pilkada dan Isu Pembangunan, Titik Temu Demokrasi dan Transformasi Sosial

Oleh Abd. Rasyid /Dosen IAIN Parepare

Kurang lebih lima bulan lagi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan digelar secara serentak di Indonesia, setelah melaksankan pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan anggota legislative.

Negara kembali menghelat pemilihan kepala daerah yang merupakan salah satu bentuk implementasi demokrasi yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin secara langsung di tingkat provinsi dan kabupaten-kota. Di tengah dinamika politik yang kompleks, pemilihan kepala daerah di Indonesia bukan hanya sebuah momen politik semata, tetapi juga merupakan arena penting di mana demokrasi dan transformasi sosial bertemu. Pada konteks ini isu pembangunan menjadi isu utama dari setiap perhelatan suksesi pilkada yang merefleksikan aspirasi masyarakat akan perubahan dan kemajuan.

Dalam perspektif sosiologi, pembangun dapat dilihat sebagai agen perubahan sosial yang memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat yang bertanggung jawab untuk merancang, membangun, dan memperbaiki infrastruktur yang menjadi fondasi keberlangsungan suatu komunitas masyarakat.

Selain itu, pembangunan dalam kacamata sosiologi tecermin dalam transformasi sosial yang melibatkan perubahan-perubahan dalam struktur sosial, lembaga-lembaga sosial, dan hubungan antara berbagai kelompok dalam masyarakat. Ini termasuk pergeseran dalam pola-pola kekuasaan, dan dinamika kelas sosial. Transformasi sosial yang dipicu oleh pembangunan harus bertujuan untuk mengurangi ketimpangan dan ketertinggalan, serta mendorong inklusi sosial dan partisipasi masyarakat dalam proses pembuatan keputusan.Issu pembangunan ini meliputi berbagai aspek seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, dan lingkungan hidup.

Aspek pendidikan

Sebagai pilar utama pembangunan, pendidikan menjadi salah satu isu utama dalam Pilkada karena hal ini berkaitan erat dengan masa depan generasi muda dan kemampuan daerah untuk berkembang. Calon kepala daerah seringkali menawarkan program-program pendidikan yang berfokus pada peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan. Misalnya, program beasiswa, perbaikan infrastruktur sekolah, dan pengembangan kurikulum yang mendukung keterampilan masa kini menjadi beberapa contoh pernyataan visi yang sering dihadirkan.

Aspek kesehatan

Kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator penting dari tingkat kesejahteraan suatu daerah. Dalam pilkada, calon-calon seringkali menawarkan program kesehatan yang berfokus pada peningkatan akses layanan kesehatan sampai ke pelosok desa, penurunan angka stunting, kematian ibu dan anak, serta pencegahan dan penanggulangan penyakit menular bahkan tidak tanggung-tanggung sebagian calon menjanjikan pelayanan kesehatan gratis. Program kesehatan yang komprehensif dan berkelanjutan menjadi salah satu faktor penentu dalam memilih calon pemimpin di daerah.

Aspek ekonomi

Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan juga menjadi perhatian utama dalam suksesi pilkada. Calon kepala daerah akan menawarkan strategi pembangunan ekonomi yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan peluang kerja, pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan ekonomi dan pelatihan keterampilan juga menjadi bagian penting dari program ekonomi yang ditawarkan dalam penyusunan rencana program kerja calon kepala daerah.

Aspek infrastruktur

Salah satu isu favorit dan menjadi atensi para calon kepala daerah setiap suksesi pilkada adalah pembangunan infrastruktur. Calon kepala daerah akan menawarkan program infrastruktur yang berfokus pada pembangunan jalan, jembatan, jaringan irigas dan lain-lain, serta layanan utilitas seperti air bersih dan listrik. Pembangunan infrastruktur ini menjadi program andalan bagi calon kepala daerah khsusnya bagi daerah yang masih tertinggal dari sisi infrastruktur, perputaran ekonomi masyarakat tidak akan maksimal jika tidak didukung oleh infrastruktur yang memadai. Infrastruktur yang baik tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi dan aktivitas-aktivitas masyarakat di daerah.

Lingkungan hidup

Sebagai aset berkelanjutan, isu lingkungan hidup menjadi semakin penting dalam setiap pilkada. calon kepala daerah selalu  menawarkan program lingkungan yang bersih, berfokus pada pengelolaan limbah dan sampah rumah tangga, limbah-limbah  industri, konservasi sumber daya alam, dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan menjadi penting untuk menjamin kesejahteraan generasi sekarang dan masa depan.

Dari lima aspek utama pembangunan tersebut di atas, merupakan isu yang tidak pernah alfa dalam dinamika politik lokal dan tersusun rapi dalam visi-misi calon kepala daerah. Isu pembangunan adalah suatu yang sangat berkaitan erat dengan transformasi sosial. Namun dalam praktiknya pelaksanaan pilkada seringkali terombang-ambing oleh kepentingan politik dan pragmatisme yang cenderung melupakan isu-isu pembangunan yang sesungguhnya diharapkan oleh masyarakat. Janji-janji politik yang mewah terkadang hanya menjadi retorika belaka, tidak mendapatkan tindak lanjut yang konkret hal ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan masyarakat dalam memilih pemimpin yang benar-benar memiliki track record yang baik dalam pembangunan. Dengan demikian, Pilkada tidak hanya menjadi arena kompetisi politik, tetapi juga menjadi titik temu antara demokrasi dan transformasi sosial yang berkelanjutan. (*)

News Feed