Ketua Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam Prof Mohd Roslan Mohd Nor mengatakan jika
Yang dilaksanakan bersama adalah hasil dari Mou. Ini adalah cara berkolaborasi merapatkan dua institusi khususnya karena melibatkan dua negara.
Dimana kedua univeritas ini dilihat peringkatnya antar bangsa. Dilaksanakan seminar internasional ini, diharapkan kedepan akan berkelanjutan.
“Kami dari University Malaya mengirimkan mahasiswa dari prodi S1. Sebab ada banyak kegiatan yang dilakukan dan sambutan UMI sangat baik,” tuturnya.
Universitas Malaya mengirim sebanyak 12 orang yang terdiri dari Dosen yang juga datang menjadi pemateri memperlihatkan makalah atau jurnal mereka.
Lalu membahas riset dari beberapa ilmu kepakaran yang ada. Ini diharap membuka ruangan yang utuh dikalangan ahli akademik yang ada di Makassar dan Malaysia.
“Di Asia tenggara ini khususnya kita satu rumpun, jadi adanya kegiatan ini selain berbicara terkait bidang kepakaran, juga merapatkan silaturahmi,” tuturnya.
Adapun seminar dibagi menjadi tiga sesi dengan beragam pembicara dan tema, baik dari UMI maupun Universiti Malaya.
Sesi pertama hadir Prof Madya Faisal Ahmad Faisal Abdul Hamid, Prof Madya Aizan Ali Mat Zin, H Andi Bunyamin, dan H Ahmad Hakim.
Sesi kedua Norhayati Hj Hamzah, Asyiqin Ab Halim, Muhammad Khalis Ibrahim, Shuaibu Gokaru, Prof H Baso Amang, Hj Nursetiawati, dan HM Ishak Shamad.
Sesi ketiga Encik Ainul Asyraf Lukman, Encik Muhamad Fikri Mohd Bakri, Encik Annuar Ramadon Kasa, Encik Adlin Shaimi bin Baharom, Fajri Dwiyama, Tasdin Tahrim, Juhri, dan Syarifa Raehana.(wis)