English English Indonesian Indonesian
oleh

Tahun Baru Islam, Momen Persatuan Islam untuk Palestina

 Oleh Aswar Hasan

Tahun Baru Islam saat ini seharusnya menonjolkan momen persatuan untuk Palestina. Betapa tidak potensi negara dan penduduk muslim di dunia saat ini jika bersatu untuk tujuan kemerdekaan Palestina, tidak akan terbendung.

Data World Atlas menunjukkan jumlah negara mayoritas penduduk muslim di dunia sekitar 50 negara. Sementara itu, jumlah negara di dunia saat ini sekitar 195 negara. Jadi negara Islam di dunia saat ini sekitar sepertiga jumlah negara di dunia. Menurut data tahun 2024 penduduk muslim di dunia saat ini 25% populasi dunia atau sekitar 1,5 miliar dari penduduk dunia.  Jadi, dari segi potensi jumlah penduduk dan jumlah negara di dunia sudah harus jadi perhitungan. Namun, potensi itu justru jadi permasalahan umat Islam sedunia karena persoalan persatuan. Inilah yang menjadi persoalan umat Islam saat ini.

Tahun baru Islam seharusnya menjadi momen penuh berkah dan refleksi diri, menjadi pengingat akan pentingnya persatuan umat Islam. Namun, ironisnya, problem persatuan ini masih menjadi batu sandungan dalam upaya menyelesaikan permasalahan Palestina. Berikut beberapa problem krusial yang dihadapi umat Islam saat ini yaitu di antaranya, terdapat: Perbedaan faksi dan kepentingan politik, yang kemudian bervariasi dalam bentuk keberagaman organisasi, dan negara Islam masing-masing melahirkan perbedaan pandangan dan kepentingan dalam menyelesaikan konflik Palestina.

Di samping itu, terjadi rivalitas politik antar negara Muslim, seperti Arab Saudi dan Iran, yang menghambat terbentuknya strategi kolektif yang kuat antar negara Islam. Belum lagi faksi-faksi internal Palestina, seperti Fatah dan Hamas, juga memiliki perbedaan ideologi dan strategi perjuangan, sehingga sulit mencapai persatuan.

Kurangnya Koordinasi dan Kerja sama Konkret. Akibatnya,  seringkali seruan persatuan hanya sebatas retorika, tanpa langkah konkret dan terukur dalam implementasinya.

Kurangnya koordinasi antar organisasi Islam dalam menggalang aksi nyata dan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina tersebut, berkaitan kerja sama antar negara Muslim dalam forum internasional untuk menekan Israel masih belum optimal.

Di sisi lain terdapat dominasi politik barat dan hegemoni Israel. Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, memiliki pengaruh besar dalam politik internasional dan cenderung memihak Israel. Hegemoni Israel dalam wilayah Palestina dan dukungan kuat dari sekutunya mempersulit upaya penyelesaian damai yang adil.

Lemahnya persatuan Islam dalam melawan narasi dan propaganda Israel yang mendiskreditkan perjuangan rakyat Palestina membuat masa depan Palestina semakin memprihatinkan. Hal itu disebabkan beberapa hal yaitu; Kurangnya kesadaran dan pemahaman umat Islam di mana masih banyak umat Islam yang kurang aware dan memahami kompleksitas Palestina. Lemahnya edukasi dan dakwah tentang pentingnya persatuan dan solidaritas untuk Palestina di kalangan umat Islam.

Meskipun problematika ini kompleks, momen Tahun Baru Islam dapat menjadi titik balik untuk memperkuat persatuan.

Berikut beberapa langkah yang bisa diupayakan di antaranya; Meningkatkan dialog dan silaturahmi. Memperkuat komunikasi dan koordinasi antar organisasi Islam, negara Muslim, dan berbagai elemen masyarakat untuk merajut persatuan. Semoga dengan semangat tahun baru Islam umat Islam bisa bersatu demi kejayaan Islam dan umatnya. Wallahu a’lam bisawabe.

News Feed