English English Indonesian Indonesian
oleh

Tiga Daerah di Sulsel Berpotensi Kolom Kosong, Petahana Tak Ada Lawan Sepadan

Terkait potensi kemenangan melawan kolom kosong sangat berpeluang. Sebab sejauh ini rata-rata menang, kecuali di Makassar. “Tetapi yang mesti dilakukan untuk memastikan kemenangan itu adalah kekuatan pasangan dan yang mesti diwanti-wanti adalah kekuatan politik tertentu,” tuturnya.

Pakar Politik Universitas Muhammadiyah Andi Luhur Prianto, mengatakan bahwa fenomena kotak kosong melahirkan peristiwa kontestasi tanpa kompetisi. Pemimpin dari paslon tunggal berhasil mengeliminasi lawan sebelum hari pemilihan. “Situasi yang sebenarnya melemahkan kualitas demokrasi lokal,” ucapnya.

Ia menekankan fenomena kotak kosong tidak boleh membuat paslon tunggal terlena. Meskipun tren kemenangan paslon tunggal hampir 100 persen, kecuali Pilwali Makassar 2018, tetapi paslon tunggal perlu tetap waspada.

Kontestasi berbasis kotak kosong bisa membuat konsolidasi oposisi menjadi efektif dan sangat rawan ditumpangi kepentingan politik eksternal. “Pengalaman Pilwali Makassar 2018, kotak kosong akan menang jika mampu menemukan tokoh perlawanan simbolik. Sang tokoh memiliki kekuatan memobilisasi birokrasi dan jejaring perlawanan di basis akar rumput,” ujarnya.

Sementara Pakar Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Hasrullah, mengakui incumbent terlalu kuat untuk dilawan. Hal itu dipengaruhi nama baik masih ada, kapasitasnya bagus, dan disenangi masyarakat.

“Itu yang terjadi di Maros dan Pangkep. Kalau Bulukumba ditahu latar belakang pengusaha jadi dianggap bersih, modal untuk seorang pemimpin terpilih kembali adalah kepercayaan,” ujarnya.

News Feed