English English Indonesian Indonesian
oleh

SYL Minta Keluarga Tabah, Sebut Dirinya Terjerat Risiko Jabatan

FAJAR, MAKASSAR — Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) tak merasa bersalah usai divonis 10 tahun penjara. SYL menyebut itu risiko jabatan.

Hukuman itu diterimanya sebagai rasa tanggung jawab sebagai pemimpin. Mantan Gubernur Sulsel itu mengklaim kebijakan yang diambil selama ini untuk memastikan ketersediaan pangan masyarakat pada masa pandemi Covid-19.

“Ini bagian dari konsekuensi jabatan saya, ini adalah tanggung jawab kepemimpinan saya,” kata SYL di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024.

Selama menjabat Menteri Pertanian (Mentan) selama 3,4 tahun, politikus Partai Nasdem itu menyebut kondisinya tak baik-baik saja. Saat itu pandemi merebak dan harus menggunakan strategi khusus dalam memimpin. Khususnya dalam penyediaan pangan dan keterjangkauan pangan.

SYL mengakui dirinya tak terlalu asyik di lapangan selama menjabat mentan. Sehingga tak sempat mengontrol sampai hal-hal kecil. Kondisi itu lah yang menurutnya menjadi kesalahan baginya. Selama menjabat dirinya juga tidak mendapat koreksi atau temuan dari APIP. “Tapi ya sudahlah,” tuturnya.

Usai sidang, SYL juga sempat menenangkan keluarga besarnya yang hadir di Pengadilan Tipikor Jakarta. Ia menyampaikan kepada keluarga untuk sabar dan tabah. “Makanya keluarga juga masih diam dulu, belum melakukan apa-apa,” terang kerabat SYL Muhammad Al Fajri, Kamis, 11 Juli 2024.

Sementara kediaman orang tua SYL di Jl Haji Bau Makassar tampak sepi. Tak ada aktivitas sama sekali, juga tak ada kendaraan terparkir. Rumah tersebut dihuni oleh ibu SYL, Nurhayati Yasin Limpo. Namun ibunda Syahrul tersebut hanya bisa duduk di kursi roda. Tak bisa lagi ke mana-mana. “Semua keluarga ada di Jakarta (kecuali ibunda SYL),” ujar Fajri.

News Feed