Dia memilih menjadi hafidz Qur’an 20 juz sejak dini di Masamba. Lalu lanjut ke Sidrap dengan menghafal Qur’an sebanyak 30 Juz. Syukur mengaku menghapal Qur’an memang sangat membutuhkan kesabaran. Sebab, ada yang cepat menghafal, ada juga yang lama menghafalnya lama.
Namun, para penghafal Qur’an yang ada, butuh pengulangan. Supaya tidak cepat lupa bacaannya.
“Kadang memang banyak yang hafal Qur’an. Tapi, kalau lama baru membaca Qur’an lagi. Yakin akan dilupa lagi,”ungkap Syukur.
Dia memotivasi kepada mahasiswa IAIN Palopo lainnya agar meningkatkan murajaah atau mengulang bacaannya, supaya dapat meningkatkan kualitas bacaannya.
Wakil Rektor III IAIN Palopo, Dr Mustaming mengaku bangga dengan prestasi yang diraih mahasiswanya. Menurutnya, meskipun event di Mataram sudah selesai digelar, namun para peserta IAIN Palopo yang dikut lomba masih sangat semangat. Ia memotivasi mahasiswa IAIN Palopo lainnya, agar terus mengasah skill dan bakat untuk terus berprestasi.(shd/lin)