“Saat ini kami tidak mampu mencetak banyak gol, namun dalam tiga pertandingan terakhir kami bermain melawan lima pemain bertahan,” katanya di UEFA.com.
Southgate gagal mempersembahkan gelar Piala Eropa pertama bagi Inggris ketika mereka kalah dalam drama adu penalti melawan Italia di Wembley tiga tahun lalu. Kini, ia berharap bisa mendapat kesempatan kedua.
“Kami lolos ke semifinal ketiga dalam empat upaya, namun kami tidak ingin mengakhirinya seperti itu,” tegas mantan pelatih U2-3 Inggris tersebut.
Bek Inggris, Ezri Konsa menambahkan pertandingan ini akan ketat dan mereka butuh ketahanan serta kolektivitas bagus sepanjang laga.
“Jika kami terus menunjukkan semangat dan kebersamaan, saya yakin kami bisa mencapai final dan memenangkan semuanya,” tegas Ezri Konsa yang menjadi starter melawan Swiss.
Tapi Belanda yang mencoba mengulang keberhasilan mereka meraih gelar di Jerman setelah melakukannya 1988 silam tampaknya sangat siap mengubur mimpi Inggris.
Sang pelatih Ronald Koeman bahkan sudah berani berbicara soal pertandingan final yang menujukkan tingkat kepercayaan diri De Oranje yang sangat tinggi.
“Jika kami bermain di final, preferensi saya adalah Spanyol karena kami menghadapi Prancis di grup. Tapi pertama-tama kami harus bersiap dengan cara terbaik untuk memainkan semifinal yang bagus,” tegas Koeman yang sukses membawa negaranya ke semifinal EURO pertamanya sejak 2004.
Nathan Ake mewakili pemain Belanda menjelaskan, setelah sempat melewatkan beberapa turnamen besar sebelumnya, mereka kini jauh lebih siap bertarung.