Hassanudin meyakini bahwa apa yang dikerjakan Ary Ginanjar akan menjadi modal dasar besar untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Sehingga harapannya, Ary Ginanjar bersama tim dapat terus membuat strategi-strategi yang selalu adaptif.
“Kedepannya juga kita akan terus bekerjasama dengan Pak Ary Ginanjar bersama Nusa Tenggara Barat. Hal ini menurut saya sangat tepat, bahkan yang saya tahu modul-modul yang disampaikan oleh Pak Ary Ginanjar menurut saya luar biasa sekali,” tutupnya.
Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian mengatakan dipertemukan kembali dengan Hassanudin yang merupakan Alumni ESQ dan masih konsisten menyampaikan nilai-nilai kombinasi kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual.
Kata Ary, baginya saat ini harus eye opener pembuka mata, mind blower atau pembuka pikiran.
“Jadi tentang 2 ancaman yang kadang-kadang masyarakat tidak sadari betapa bahayanya judi online dan narkoba,” ujar Ary Ginanjar.
Sebab kata dia, keduanya masuk ke dalam pikiran, hati dan tangan. Di pikiran, bagaimana masalah ekonomi selesai dengan jalan pintas. Di jiwa, bagaimana manusia ingin berkompetensi. Dan di hati, bagaimana ini menjadi sebuah kebiasaan yang ada ditangan.
Sebab itu, pihaknya juga terus bekerjasama dengan Dirut Bank NTB Syariah, Kukuh Rahardjo, dengan harapan Bank NTB Syariah terus maju dan berkontribusi untuk memajukan perekonomian masyarakat melalui layanan perbankan syariahnya.
“Mudah-mudahan Indonesia Emas 2045 meskipun berat dan susah, tapi kita harus tetap optimis dan semoga NTB menjadi awal kebangkitan Indonesia Emas 2045 dimulai dari Pulau 1000 Mesjid,” tandas Ary.(wis)