Ia pun mengaku, hal serupa ia dapati di sejumlah SPBU di Pangkep, terlebih lagi yang berada di wilayah perkotaan. “Sudah beberapa hari memang Solar susah,” jelasnya.
Solar Nelayan
Nelayan dengan perahu bermesin kecil, sebenarnya paling berhak mendapatkan Solar. Hanya saja, mereka juga kini kesulitan mendapatkannya. Stok Solar untuk nelayan dikatakan tetap tersedia, hanya saja kuota dibatasi.
“Kalau untuk nelayan tidak langka. Tetapi dibatasi. Jadi Solarnya ada. Hanya saja yang biasanya dapat 20 liter, sekarang sisa 10 liter. Jadi terbatas. Padahal pemakaian tidak 10 liter saja,” beber salah seorang tokoh masyarakat pulau, MN, kepada FAJAR.
Ia pun menduga ada indikasi penyalahgunaan Solar untuk nelayan ke industri yang selama ini terkesan hanya dibiarkan saja terjadi.
“Kita khwatir ada yang dijual ke industri. Karena stoknya dibatasi. Padahal solarnya ada. Kenapa dibatasi yang kami khwatirkan adalah adanya pengusaha yang mengambil jatah nelayan kemudian dijual ke industri ini ada sekelompok orang yang penghasilannya memang dari usaha ini,” pungkasnya.(fit/zuk)