English English Indonesian Indonesian
oleh

Appi-Azhar Kian Mesra, Koalisi “Pisang Ijo” di Pilwalkot Makin Kentara

FAJAR, MAKASSAR-Safari politik menjelang kontestasi pemilihan wali kota (Pilwalkot) Makassar terus berlangsung. Terbaru, bakal calon wali kota (cawalkot) Makassar Munafri Arifuddin (Appi) bertemu dengan Ketua PKB Sulsel, Azhar Arsyad. Azhar disebut figur bakal calon wakil wali kota Makassar. Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor DPW PKB Sulsel, Jalan Prof Abdullah Basalamah, Makassar, Senin malam, 8 Juli.

Ketua PKB Makassar, Fauzy Andi Wawo menyatakan, pertemuan itu merupakan bagian dari silaturahmi sekaligus penjajakan kemungkinan mempertahankan Koalisi Golkar-PKB, yang dikenal sebagai Koalisi Pisang Ijo. “Saya juga kaget tiba-tiba ditelepon oleh DPW, ditelepon oleh orang-orangnya Pak Appi di kantor,” ujarnya.

Dia mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Appi dan Azhar sepakat untuk menentukan koalisi di akhir Juli setelah hasil survei keluar. “Jadi kami survei simulasi dan sepakat untuk bekerja maksimal hingga akhir Juli guna menaikkan elektabilitas,” tambahnya.

Uci, sapaan akrab Fauzy Andi Wawo, tidak menampik kemungkinan besar terbentuknya Koalisi Pisang Ijo. Bahkan, ketika ditanyakan persentase kemungkinan koalisi, ia menyebutkan sekitar 80 persen. “Sepertinya memang arahnya ke sana. Mungkin sekitar 70-80 persen,” tuturnya.

“Karena menurut saya, jika tidak ada tsunami politik, dan Pak Appi maju Pilwali menggunakan Golkar, Koalisi Pisang Ijo tidak butuh partai lain lagi,” lanjutnya.

Dia juga mengatakan, secara formal ini bukan pertemuan pertama kali terjadi. Namun Appi dan Azhar telah bertemu dua kali sebelumnya. “Yang pertama kunjungan balasan Pak Appi ke DPC, yang kedua tadi malam,” katanya.

Sebelumnya, Appi menyampaikan, partai politik memiliki kader masing-masing untuk dipersiapkan. Namun sejauh ini, kata dia, hanya PKB yang menyiapkan satu nama untuk bertarung di Pilwali Makassar.

Appi juga mengatakan, pihaknya masih membutuhkan pertimbangan yang realistis dalam menentukan pasangan. Sehingga hal tersebut belum diputuskan. “Partai politik memiliki kader masing-masing untuk disiapkan. Posisi 01 atau 02 itu persoalan nanti. Namun mereka juga akan sangat realistis melihat apakah orang-orang ini bisa didukung atau tidak,” tuturnya. (sae/ham)

News Feed