English English Indonesian Indonesian
oleh

Bawaslu Sulsel Temukan Sejumlah Masalah saat Proses Coklit di Jeneponto

FAJAR, JENEPONTO — Anggota Bawaslu Sulsel Saiful Jihad melakukan monitoring pelaksanaan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk pemilihan serentak 2024 beberapa titik di Kecamatan Binamu, Turatea, Batang dan Arungkeke Jeneponto, bersama Bawaslu, Panwascam, PKD, PPK, PPS setempat, Jumat, 5 Juli 2024.

Saiful Jihad mencatat sejumlah hal pada pelaksanaan coklit, sebagai hasil pengawasan langsung dan melekat di lapangan. Pertama, masih ditemukan kegandaan identitas kependudukan pemilih, baik pemilih yang memiliki dua NIK, berbeda NIK di KTP dan KK, atau yang memiliki dua KK (nama dan NIK lama di KK bersama orang tua, serta NIK baru di KK baru setelah berumah tangga).

Selanjutnya, masih ditemukan pemilih yang terdaftar di lebih dari satu TPS, baik dalam wilayah Jeneponto maupun di luar Jeneponto.

“Terdapat juga pemilih yang telah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu, masih muncul di daftar pemilih yang dicoklit,” kata Saiful saat dikonfirmasi, Minggu, 7 Juli 2024.

Selain itu, distribusi stiker untuk menandai bahwa keluarga dalam KK yang telah dicoklit masih terdapat kekurangan di beberapa titik.

Saiful menjelaskan, pemetaan TPS yang dibuat, yang lebih menekankan pada jumlah pemilih di setiap TPS antara 500-600 orang, justru berpotensi membuat pemilih sulit mengakses TPS karena jarak dari tempat tinggalnya jauh dan sulit diakses.

“Seperti di dusun Batu Cidu Kecamatan Batang, karena jumlah pemilih hanya lebih seratus orang, digabung ke TPS Bonto Rea yang jaraknya sekitar lima kilometer, dan melewati satu dusun yang beda kecamatan,” urai Saiful Jihad.

News Feed