English English Indonesian Indonesian
oleh

Catatan Perjalanan ke Edinburgh, Jantung Hati Skotlandia

Hamparan taman di sebelah utara bukit (foto penulis), menjadi tempat favorit menumpahkan rasa kagum pada batuan cadas yang menopang benteng. Puas menikmati keindahan panorama benteng Edinburgh, kami lalu menelusuri “The Royal Mile” yang menghubungkan Benteng Edinburgh dengan Istana Holyroodhouse.

Terdapat beberapa jalan yang terhubung ke Royal Mile dengan bangunan-bangunan unik desain abad ke-16 dan ke-17 Masehi. Meski telah berusia ratusan tahun, masih terpelihara dengan baik. Di sepanjang jalan, berjejer kafe, restoran, dan toko yang menjajakan cenderamata khas Skotlandia.

Momen berikutnya, kami lalu mengunjungi universitas tertua keenam dunia, Universitas Edinburgh. Didirikan pada 1582 dan secara resmi dibuka pada 1583. Kampus ini memainkan peranan penting dalam menjadikan Edinburgh sebagai pusat intelektual pada masa Pencerahan Skotlandia. Hingga Edinburgh mendapat julukan “Athena dari Utara”. Tak lupa kami mengabadikan gambar di depan almamater Alexander Graham Bell dan Charles Darwin ini.   

Tak hanya keindahan kota yang dapat jadi obat penat. Beragam pertunjukan seni budaya bisa menawarkan hiburan ala Skotlandia. Misalnya, pertunjukan alat musik tradisional asli Skotlandia (Bagpipes). Lelaki paruh baya dengan rambut dan janggut merah, mengenakan rok bermotif kotak-kotak (Kilt), dengan asyik meniup bagpipes. Atraksi yang sangat mudah dijumpai di beberapa sudut taman dan jalan Kota Edinburgh.

Karena berada di Edinburgh pada akhir pekan, kami kebagian bonus hiburan. Parade ribuan warga Edinburgh. Ya! Parade adalah hal yang lumrah dilakukan warga Skotlandia. Mereka memiliki berbagai perayaan dan festival untuk melakukan parade, yang umumnya dilaksanakan pada Sabtu atau Minggu.    

News Feed