English English Indonesian Indonesian
oleh

160 Perawat Tewas di Gaza, Asosiasi Perawat Amerika Diprotes karena Diam

FAJAR, WASHINGTON—Aktivis perawat mengeritik Asosiasi Perawat Amerika (ANA) karena orgnaisasi itu hanya diam melihat genosida yang berlangsung di Gaza.

“ANA tanganmu merah, 160 perawat tewas. Diam adalah keterlibatan. Kode kita memaksa kita,” teriak empat perawat pemberontak yang mengusik Majelis Anggota Asosiasi Perawat Amerika di Washington D.C., yang dimulai pada tanggal 27 Juni.

Sambil memegang spanduk bertuliskan, “Perawat Melawan Genosida,” para aktivis perawat mengecat tangan mereka dengan warna merah untuk melambangkan darah ribuan martir Gaza dalam pembersihan etnis yang sedang berlangsung oleh negara kolonial Israel. Mereka berdiri di depan mimbar pertemuan dan menghentikan proses sementara pimpinan ANA, termasuk Presiden Jennifer Mensik-Kennedy, duduk diam.

“160 perawat tewas” dikutip dari Workers World mengacu pada perawat yang dibunuh di Gaza, bersama dengan ratusan dokter, petugas tanggap darurat, dan pekerja layanan kesehatan lainnya.

Pasukan Pendudukan Israel bertanggung jawab atas kejahatan perang yang telah menghancurkan infrastruktur layanan kesehatan di Gaza.

Di tengah pemboman yang ditargetkan, tembakan penembak jitu dan penghancuran peralatan dan sumber daya yang berharga, para perawat pahlawan di Gaza tetap bersama pasien mereka. Itu membuat mereka kehilangan nyawa.

Kampanye yang dilakukan oleh Pekerja Kesehatan untuk Palestina, Persatuan Perawat untuk Palestina dan Dokter Melawan Genosida telah menyerukan kepada ANA dan Asosiasi Medis Amerika untuk mengakhiri sikap diam mereka dan mengutuk secara terbuka kekejaman yang dilakukan oleh IOF di Gaza dan Tepi Barat terhadap masyarakat adat Palestina. (amr)

News Feed