”Yang paling berpengaruh di Sulsel ini ekspor pangan dan pertambangan. Kita berharap, provinsi lain bisa seperti Sulsel, bisa menjadi acuan juga bagaimana bertahan dari gempuran dollar yang semakin tinggi,” harapnya.
Faktor lain yang menyebabkan dolar melejit adalah utang negara. Itu disampaikan oleh anggota Badan Anggaran DPR RI Hamka Baco Kady. Ada bunga utang negara sekitar Rp600 triliun yang segera jatuh tempo. Itu sebabnya, pemerintah tengah berupaya untuk menutup lewat pemangkasan anggaran di kementerian.
Kata Hamka, semua kementerian nyaris mengalami pemangkasan anggaran. Bahkan ada yang hampir 50 persen. Namun rata-ratanya, anggaran semua kementerian yang dipangkas sekitar 30 persen.
”Memang ada bunga utang negara yang akan jatuh tempo. Makanya pemerintah mengejar itu lewat pemangkasan anggaran di kementerian. Rata-rata sekitar 30 persen pemangkasannya,” ujarnya.
Opsi lain yang bisa dilakukan, jika anggaran kemeterian batal dipangkas, maka dengan pinjaman. ”Yam gali lubang tutup lubang. Tetapi itu kan opsi terakhir,” terangnya.
Dampak lain dari hal ini, legislator senior dari Fraksi Partai Golkar itu menilai bisa berdampak pada kenaikan harga BBM yang lebih masif. ”Bisa saja nanti tiba-tiba naik lagi sekaligus drastis, bisa juga naik pelan-pelan, tapi intens,” bebernya. (wid/zuk)