English English Indonesian Indonesian
oleh

Siklus Dolar

Istilah Goldman Sach, “stronger dollar for longer” juga didukung oleh pemilu presiden AS yang akan terjadi pada 24 November 2024. Para calon presiden diprediksi menawarkan program populis yang dibiayai dari utang. Dimana pemerintah AS meminjam ke pasar uang dengan menawarkan tingkat pengembalian tinggi yang mendorong investor global berinvestasi di pasar uang AS (NM Pambudy, Kompas, 1/7/2024).

Perkembangan nilai tukar Advance Economies (AEs) dan emerging market and developing economies (EMDEs) hingga akhir Juni 2024 menunjukkan trend pelemahan. Dimana yen Jepang melemah 8% sejak awal tahun 2024 hingga saat ini (y.t.d), won Korea Selatan (Korsel) 5,5%, dollar Australia 4,4%, dollar Kanada 3,3%, dan Euro 2,8%.

Dimana pelemahan mata uang AEs memberikan sentimen negatif terhadap mata uang EMDEs. Hal ini dapat dilihat pada data indeks dollar AS pada Januari 2024 sebesar 101,42 menjadi 105,64 pada Juni 2024. Dimana, dollar AS pada Januari 2024 menguat sebesar 1,42% terhadap enam mata uang AEs dan meningkat menjadi 5,64% pada Juni 2024. Kenaikan indeks dollar AS turut menekan mata uang EMDEs.

Dimana fenomena penguatan dollar AS terhadap mata uang AEs dan EMDEs tidak selalu berkaitan langsung dengan kondisi fundamental ekonomi AEs dan EMDEs. Dimana pelemahan mata uang AEs dan EMDEs saat ini, justru terjadi pada saat pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan jumlah uang beredar (JUB), suku bunga, dan inflasi  AEs dan EMDEs relatif baik.

Kondisi paling ekstrim pernah terjadi pada tahun 2008, yaitu nilai indeks dollar AS turun mencapai titik terendah sekitar 70,698 pada 16 Maret 2008. Dimana dollar AS melemah sebesar 29,30% terhadap enam mata uang AEs dan juga EMDEs.

News Feed