“Sekarang dengan modernisasi, sudah sampai di 20.000-25.000,” katanya.
Ditambahkan Wiji, khusus di terminal curah kering di Teluk Lamong juga sudah dioperasionalkan oleh PT Pelindo Multi Terminal, bahkan Wiji mengklaim Terminal curah kering ini merupakan terminal yang menangani curah kering (pangan dan pakan) paling modern di Asia Tenggara.
Khusus pakan kata Wiji juga sangat potensial, karena sejak ditransformasi PT Pelindo Multi Terminal, pertumbuhan pakan terus meningkat, setiap tahun kargo biji-bijian dan bungkil yang dibongkar mencapai 11 juta ton, yang tersebar di empat pelabuhan utama, yakni di Medan, Cilegon, Surabaya, dan Makasar.
Transformasi yang dilakukan oleh Pelindo dengan membentuk empat subholding menunjukkan komitmen perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kepelabuhanan nonpetikemas di Indonesia.
Langkah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga mendukung visi Indonesia sebagai negara maritim yang berdaulat dan berkelanjutan sesuai dengan RPJPN 2025-2045. (ams)