FAJAR, PAREPARE — Pemkot Parepare melakukan intervensi inflasi dampak dari inflasi di Parepare secara year on year (yoy) pada Juni 2024 di angka 2,64 persen.
Angka ini berada di atas rata-rata nasional dan Sulsel, sehingga Pemkot Parepare bergerak cepat lakukan intervensi.
Sekadar diketahui, inflasi secara nasional untuk Juni berada di angka 2,51 persen, sementara inflasi Sulsel di angka 2,03 persen.
BPS mencatat komoditas yang mempengaruhi secara yoy yaitu makanan, minuman, dan tembakau dengan nilai inflasi 4,76 persen.
Kemudian komoditas yang memiliki andil tertinggi seperti, beras sebesar 0,76 persen, ikan cakalang/ikan sisik sebesar 0,19 persen, udang basah sebesar 0,14 persen, dan cabai rawit sebesar 0,13 persen.
Sekkab Parepare Muhammad Husni Syam merespons cepat tingginya inflasi di Parepare. Pemkot Parepare melakukan intervensi dengan monitoring dan pasar murah.
“Iya. Itu sudah kita lakukan upaya seperti melakukan monitoring, melakukan pasar murah dna termasuk juga inervensi (komoditas bahan pokok) dan kerjasama dengan daerah. Khususnya komoditi komoditi yang agak naik,” katanya saat menerima kunjungan Rombongan Harian FAJAR di Kantor Wali Kota Parepare pada Rabu 3 Juli.
Husni mengklaim bahwa memang berdasarkan pantauan sudah turun. Ia berharap mudah-mudahan berikutnya inflasi di Parepare sudah turun dan bisa dipertahankan.
“Mudah-mudahan atas kerjasama dan kolaborasi dengan instansi terkait itu bisa kita kendalikan dengan baik sesuai dengan arahan dan petunjuk pak wali kota, setiap minggu kita lakukan pertemuan dengan rapat-rapat terkait (penekanan) inflasi,” tambahnya.(ams)