FAJAR, BEIRUT—Perlawanan Islam di Lebanon, Hizbullah pada hari Selasa waktu setempat terus-menerus menargetkan tentara pendudukan Israel dan lokasi di dekat perbatasan Lebanon-Palestina.
Seperti dikutip dari Al-Manar English Website, Media Militer Hizbullah merilis pernyataan berturut-turut yang menguraikan serangan tersebut dan dampaknya:
Pernyataan pertama menyebutkan bahwa pejuang Perlawanan Islam menargetkan situs Jal Al-Allam dengan peluru artileri pada pukul 16:45 pada hari Selasa, (2/7/2024, dan mengenainya secara langsung.
Pernyataan kedua menyebutkan bahwa, sebagai respons terhadap serangan Israel terhadap desa-desa di selatan dan rumah-rumah warga, terutama kota Zaloutieh dan matinya warga sipil, para pejuang Perlawanan Islam membombardir barak Kiryat Shmona dengan puluhan roket Katyusha. Selasa (2/7/2024).
Dewan Galilea Atas mengumumkan bahwa kebakaran terjadi di Kiryat Shmona setelah pemboman roket Hizbullah.
Pasukan Hizbullah tanpa henti menyerang Israel sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina di Gaza dan mendukung perlawanan mereka yang menurutnya gagah berani dan terhormat,
Hizbullah menegaskan, mereka baru akan berheti menyerang Israel jika pasukan IDF angkat kai dari Gaza. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang besar mengingat persenjataan Hizbullah jauh lebih cangih dan jumlah pasukan mereka lebih banyak.
Makanya, negara-negara Eropa sudah meminta warganya segera meninggalkan Lebanon. Intelijen Amerika Serikat juga memprediksi perang besar antara Israel dan Hizbullah akan segera terjadi. (amr)