English English Indonesian Indonesian
oleh

Wujudkan Kepemimpinan Perempuan, Parpol Butuh Benahi Sistem

Sementara itu peneliti dari Cakra Wikara Indonesia (CWI), Yolanda Panjaitan berpandangan ikatan atau pertalian kekerabatan mencederai tahap rekrutmen politik. Tapi tidak tepat kalau masalah ini dilihat sebagai problem khas politisi perempuan. Riset yang dilakukan CWI menunjukkan kepala daerah perempuan yang terpilih setelah masa jabatan suami selama dua periode berakhir, ternyata tidak otomatis meneruskan atau melestarikan kuasa politik “peninggalan” suaminya. Mereka bisa menunjukkan perbedaan gaya kepemimpinan dan orientasi kebijakan dibandingkan suami mereka. Senada dengan Kurniawati, Yolanda memandang perlu ada pembenahan di internal partai.

“Nah dalam hal ini revisi di dalam Undang-Undang Partai Politik tentu baik ya karena afirmasi sampai saat ini ada di dalam kepengurusan partai politik dan pencalonan legislatif Tentu akan baik kalau bisa memasukkan afirmasi untuk kepemimpinan perempuan di tingkat daerah. Tapi kita tahu sendiri bagaimana sulitnya mendobrak partai politik untuk melakukan reformasi internal,” pungkas Yolanda.

*Peliputan ini merupakan kolaborasi antara Konde.co, Harian Fajar, IDN Times, Kompas.com dan Tirto.id Koordinator: Anita Dhewy (Konde.co) Jurnalis: Febriana Sintasari (IDN Times), Irawan Sapto Adhi (Kompas.com), Irfan Amin (Tirto.id), Sakinah Fitrianti (Harian Fajar), Anita Dhewy dan Luviana Ariyanti (Konde.co)

News Feed