English English Indonesian Indonesian
oleh

Keberlanjutan atau Perubahan di Kota Makassar

Oleh: Muhdi Late
Pengamat dan Akademisi

Sampai saat ini, belum ada pasangan bakal calon walikota dan wakil walikota Makassar yang pasti. Memang sudah banyak nama yang berseliweran di media-media sosial dan ruang publik. Akan tetapi, nama-nama itu masih jalan sendiri-sendiri. Seolah-olah tidak ada keberanian saling “meminang” para tokoh-tokoh tersebut. Atau, mungkin mereka masih saling tawar menawar untuk menemukan kecocokan.

Berkaca pada pengalaman suksesi pilpres tahun 2024 ini, pemilih secara umum terbagi menjadi dua pilihan, yakni memilih melanjutkan program rezim sebelumnya dan yang memilih adanya perubahan yang berbeda dengan rezim sebelumnya. Tampaknya, suksesi pilwali Makassar juga mirip-mirip suksesi pilpres. Masyarakat akan dihadapkan pada dua pilihan, yakni yang memilih program-program walikota sebelumnya dilanjutkan dan yang memilih adanya program baru dan sangat berbeda dengan sebelumnya.

Seperti apa sebenarnya konsep keberlanjutan dan perubahan ini di Indonesia, termasuk di Makassar. Mari kita bahas sedikit perbedaan kedua hal ini.

Keberlanjutan

Keberlanjutan (continuity) dalam konteks pemerintahan berarti pemilih mendukung calon walikota atau partai politik yang berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan, program, dan arah pembangunan yang telah diterapkan oleh pemerintahan sebelumnya. Pemilih yang memilih keberlanjutan biasanya percaya pada hal-hal berikut ini.

Pertama, stabilitas dan konsistensi itu penting dalam pemerintahan. Keberlanjutan menawarkan stabilitas dan konsistensi dalam kebijakan publik dan pemerintahan. Mereka percaya bahwa perubahan yang terlalu sering dapat mengganggu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Kedua, keberhasilan yang telah dicapai perlu dipertahankan. Mereka cenderung merasa puas dengan pencapaian pemerintahan saat ini dan ingin melihat kebijakan yang ada dilanjutkan untuk memperkuat atau meningkatkan keberhasilan tersebut.

Ketiga, pengalaman dan rekam jejak itu sangat penting. Pemilih keberlanjutan sering kali mendukung kandidat yang memiliki pengalaman dan rekam jejak yang baik dalam pemerintahan, dan percaya bahwa melanjutkan kepemimpinan yang sama akan lebih menguntungkan.

Perubahan

Perubahan (change) dalam konteks pemerintahan berarti pemilih mendukung calon walikota atau partai politik yang berkomitmen untuk mengubah kebijakan, program, dan arah pembangunan yang ada saat ini. Pemilih yang memilih perubahan biasanya percaya ketiga hal di bawah ini.
Pertama, pembaharuan dan inovasi harus ada dalam pemerintahan. Mereka menginginkan pembaruan dan inovasi dalam pemerintahan untuk mengatasi masalah-masalah yang belum terselesaikan dan untuk memperkenalkan ide-ide baru yang dapat memperbaiki kondisi negara.

Kedua, ketidakpuasan dengan status quo menjadi penghambat dalam pemerintahan. Pemilih perubahan mungkin merasa tidak puas dengan pemerintahan yang ada dan percaya bahwa perubahan dalam kepemimpinan dapat membawa perbaikan yang signifikan. Ketiga, perubahan dapat mengatasi masalah. Mereka mungkin melihat adanya masalah sistemik atau kebijakan yang tidak efektif yang membutuhkan pendekatan baru untuk dapat diselesaikan.

Dalam konteks Pilwali Makassar 2024, pemilih mungkin akan melihat pada calon-calon yang mewakili keberlanjutan dan perubahan. Calon keberlanjutan bisa jadi seorang calon yang berasal dari partai atau koalisi yang saat ini memerintah, yang berjanji untuk melanjutkan kebijakan walikota sebelumnya dan memastikan program-program yang sudah berjalan tetap dilanjutkan.

Sedangkan calon perubahan bisa jadi seorang calon dari oposisi atau partai baru yang menawarkan platform yang berbeda, dengan janji untuk mengubah arah kebijakan ekonomi, sosial, atau politik negara demi perbaikan yang mereka pandang diperlukan.

Perbedaan antara keberlanjutan dan perubahan ini adalah inti dari demokrasi, di mana pemilih memiliki pilihan untuk mendukung kelanjutan kebijakan yang ada atau menginginkan perubahan dalam pemerintahan. Semuanya sah-sah saja dalam politik.

Lantas siapa saja bakal calon yang akan menggunakan konsep “keberlanjutan” dari walikota sebelumnya? Dan siapa saja bakal calon yang akan mengusung konsep perubahan di Pilwali Kota Makassar tahun 2024 ini? Sabar, kita tunggu dan lihat setelah penetapan pasangan calon oleh KPU Makassar.

News Feed