Setelah terjadi dialog yang cukup menegangkan bahwa ada seorang pembunuh yang sedang dikejarnya. Sementara yang ‘dikejarnya’ tidak ditemukan wujudnya. Ketika pagi hari, penulis mengecek ke tempat kejadian perkara bahwa apakah ada kejadian pembunuhan semalam? Ternyata tidak ada. Jadi peristiwa semalam mereka mengejar sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Mungkin ini yang sekarang disebut ‘merekayasa’ bahwa ada kasus yang terjadi.
Hari ini, Kepolisian Republik Indonesia merayakan hari kelahirannya yang ke-78 tahun. Kita berharap bahwa keberadaan institusi ini lebih baik dari kemarin-kemarin.
Sekadar mengingatkan kembali bahwa Polri mempunyai motto Rastra Sewakotama, yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Polri mengemban tugas-tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia yaitu memelihara keamanan dan kesejahteraan masyarakat; menegakkan hukum; dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu dikenal juga istilah Presisi merupakan singkatan dari Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi berkeadilan. Berarti tugas Polri di negeri ini sangat besar dan penting. Keamanan adalah hal yang utama bagi kita masyarakat. Jangan ada khianat dan dusta didalamnya.
Sebagai saran bagi Polri bahwa pengamanan perlu 24 jam sehari. Untuk itu, tugas mereka dibagi dalam 4 sesi masing-masing 6 jam. Untuk pembina masyarakat bukan lagi di tangan bintara, melainkan ditugaskan minimal para perwira lulusan Akpol.
Sudah saatnya para perwira lulusan Akpol dan PTIK berhadapan dengan masyarakat. Bukankah masyarakat selalu dianggap sudah cerdas? Oleh karena itu, perlu ditangani oleh aparat yang cerdas pula. Kejahatan semakin canggih dihadapi dengan kecanggihan pula. Seandainya Saya Kapolri, maka banyak hal yang perlu dibenahi. Sayangnya bukan. Selamat Ultah !