English English Indonesian Indonesian
oleh

Rupiah Kembali Merah, Anjlok Lagi Setelah Dua Hari Menguat

“Langkah seperti itu dapat memperburuk hubungan yang sudah tegang antara Tiongkok dan negara-negara Barat,” imbuh Ibrahum.

Kekhawatiran terhadap Tiongkok telah menjadi beban utama sentimen terhadap pasar Asia dalam beberapa sesi terakhir. Terutama jika negara tirai bambu itu meningkatkan ketegangan perdagangan dengan negara-negara besar lainnya.

Di sisi lain, penguatan rupiah didorong oleh Bank Dunia (World Bank) yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stabil pada tahun depan dan tahun-tahun mendatang. Proyeksi ini didorong oleh peningkatan belanja masyarakat, peningkatan investasi bisnis, dan permintaan konsumen yang stabil.

Sedangkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia diperkirakan akan mencapai rata-rata 5,1 persen per tahun dari tahun 2024 hingga 2026. Bahkan, pertumbuhan rata-rata diperkirakan dapat dicapai meskipun ada tantangan dari meredanya lonjakan harga komoditas, peningkatan volatilitas harga pangan dan energi, dan meningkatnya ketidakpastian geopolitik.

Di sisi lain, keberhasilan kinerja ekonomi Indonesia itu sebagian besar berkat kerangka kebijakan makroekonomi yang kuat dari pemerintah yang membantu menarik investasi. Bahkan, Bank Dunia memperkirakan BI akan mulai menurunkan suku bunga tahun depan.

Sementara itu, pemerintah meningkatkan belanja sosial dan investasi publik di tengah penurunan pendapatan karena meredanya lonjakan harga komoditas.

“Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp 16.320-Rp 16.400,” tutup Ibrahim.

News Feed