English English Indonesian Indonesian
oleh

Preview Uruguay vs Bolivia: Perpanjang Kutukan

“Ketika saya memasuki ruang ganti, saya merasa sangat buruk dan tekanan saya turun. (Saat itu) terlalu panas dan mungkin saya tidak terlalu menjaga hidrasi saya di siang hari. Tapi ya, saya baik-baik saja dan siap untuk yang berikutnya,” ujarnya di The Athletic.

Mengomentari kesiapan timnya untuk melanjutkan petualangan di Copa America ini, Araujo menegaskan sama sekali tidak punya keraguan. Menurutnya, kemenangan di laga pertama membuat mereka lebih rileks.

“Selalu penting untuk mulai meraih kemenangan, karena dalam setiap debut selalu ada sedikit kecemasan,”  tegas palang pintu berusia 25 tahun tersebut.

Dengan Uruguay tampaknya sangat percaya diri, Bolivia harus siap-siap memperpanjang rekor buruknya. Seperti diketahui, Bolivia sudah satu dekade tanpa kemenangan di turnamen ini.

La Verde alias Si Hijau, julukan Bolovia terakhir kali mencatatkan kemenangan di ajang ini 2015 silam. Dan kekalahan 0-2 dari Amerika Serikat di laga pertama mereka di Grup C adalah yang ke-13 secara berturut-turut.

Pelatih Bolivia, Antonio Carlos Zago mengatakan, hasil itu pantas karena anak asuhnya memang tampil buruk. “Saya tidak senang, karena menurut saya kami bisa berbuat lebih banyak di pertandingan tersebut,” ujarnya di Pledge Times.

Terkait kutukan mereka, juru taktik asal Brasil itu sejak awal menegaskan akan berusaha mengakhirinya di Amerika. Menurutnya, Bolivia yang menjadi kampiun Copa America 1963 tidak pantas melewatkan waktu yang begitu panjang tanpa kemenangan.

“Kami bekerja selangkah demi selangkah, berusaha meningkatkan diri, berusaha meraih kemenangan ini, karena negara dengan pemain bagus seperti kami tidak bisa melewatkan sepuluh tahun tanpa memenangi Copa America,” tegasnya pada konferensi pers dikutip dari Reuters.

News Feed