Bagi De Bruyne yang terpenting adalah menunjukkan komitmen di lapangan. “Jika kami bisa lebih banyak menguasai bola, itu akan lebih baik, tapi saya akan mengerahkan segalanya. Yang penting adalah kami menciptakan peluang,” tegasnya.
Bek Belgia, Arthur Theate sementara itu mengingatkan timnya bahwa Ukraina tidak akan jadi lawan enteng. Menurutnya, perang di Ukraina menjadi salah satu spirit ekstra bagi mereka.
“Ini akan suli. Saya pikir mereka bertekad untuk membuat fans dan negara mereka sangat bahagiaa. Mereka akan memberikan segalanya, sama seperti kita,” kata Arthur Theate.
Arthur juga menegaskan bahwa sukses menekuk Slowakia yang mengalahkan Belgia menjadi bukti Ukraina tim yang sangat berbahaya. “Jika mereka mengalahkan Slovakia, itu berarti mereka adalah tim yang bagus,” tandasnya.
Kubu Ukraina sendiri memastikan siap bertarung hingga akhir untuk memperebutkan tiket fase knockout. Pelatih Ukraina, Serhiy Rebrov mengatakan, setelah tampil buruk di laga pertama, mereka kini jauh lebih kuat dan siap menantang Belgia.
“Kami tampil sangat buruk melawan Rumania tetapi mereka (pemain Ukraina) menunjukkan semangat yang berbeda dan pantas menang (melawan Slowakia). Kami perlu fokus pada pertandingan berikutnya,” kata Serhiy Rebrov di UEFA.com.
Roman Yaremchuk yang sangat paham kekuatan Belgia sementara itu mengakui lawan mereka pasti lebih difavoritkan. Makanya, ia meminta rekan setimnya bekerja maksimal.
“Kami perlu melakukan sesuatu yang luar biasa untuk mendapatkan poin melawan tim dengan standar ini. Saya sangat berharap ini akan menjadi harinya Ukraina dan bukan Belgia. Ada tekanan pada mereka dan itu bisa membuat mereka bermain lebih agresif dan terbuka,” ujarnya.
