FAJAR, GAZA—Persoalan kelaparan yang diciptakan Israel di Gaza terus membunuh anak-anak Palestina. Al Jazeera melaporkan pada hari Selasa bahwa, minggu ini saja, empat anak telah meninggal di Gaza utara karena kelaparan.
Jumlah itu termasuk seorang bayi baru lahir yang meninggal karena kekurangan gizi bahkan sebelum orang tuanya sempat memberikan nama untuknya.
Bulan lalu, Ketua Program Pangan Dunia Cindy McCain mengatakan bahwa Gaza utara sedang mengalami kelaparan besar-besaran.
Krisis ini masih terus berlangsung di wilayah utara, bahkan dengan adanya peningkatan bantuan; Sebuah laporan awal yang didukung PBB mengenai kerawanan pangan di Gaza yang dirilis pada hari Selasa memperingatkan bahwa seluruh wilayah Gaza berada dalam kondisi darurat kelaparan.
Laporan itu seperti dikutip dari Truthout menyebut bahwa hampir 500.000 orang, atau sekitar seperempat populasi Gaza, mengalami kelaparan – yang merupakan tingkat terburuk dari kerawanan pangan.
Angka ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya mengenai tingkat kelaparan di Gaza yang dibuat oleh kelompok tersebut, namun hal tersebut tidak berarti bahwa krisis kemanusiaan telah mereda.
Sebaliknya, laporan tersebut menunjukkan bahwa hal tersebut hanya mengalami pergeseran. Laporan yang dibuat oleh Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) memperingatkan bahwa risiko kelaparan masih “tinggi” di seluruh wilayah.
“Ruang kemanusiaan di Jalur Gaza terus menyusut dan kemampuan untuk memberikan bantuan secara aman kepada masyarakat semakin berkurang,” kata laporan tersebut.