SENGKANG, FAJAR — Kekeringan mengancam. Meski kemarau tiba, tanaman padi belum terganggu.
DI Wajo, musim kemarau telah melanda. Kendati begitu, 102.851 hektare (ha) persawahan diklaim aman dari cuaca ekstrem ini. Termasuk beberapa wilayah lain, masih aman dari destruksi kemarau. Khusus sektor pertanian di Wajo, tercatat sekitar 102.851,9 ha luas persawahan.
“Luasan yang aman ini terdiri 30.772,9 ha sawah irigasi, 65.090 ha sawah tadah hujan, dan 6.989 ha sawah rawa pasang,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Wajo, Muhammad Ashar, kemarin.
Dia berharap, masih ada hujan agar seluruh area persawahan masih bisa berproduksi secara maksimal.
Area persawahan tersebar di 14 kecamatan di Wajo. Kecamatan Takkalalla menempati posisi pertama dengan luas 10.832 ha sawah tadah hujan.
“Tapi di sana (Takkalalla) tidak ada sawah irigasinya,” lanjut Ashar. Meski begitu, pihaknya tetap menyiapkan langkah dalam mengantisipasi musim kemarau berkepanjangan.
“Kami tetap berkoordinasi dengan Pak Pj Bupati dan khususnya kepada para petani agar ke depan bisa bersama-sama apabila musim kemarau terjadi,” katanya.
Adapun yang menjadi perhatian DPKP Wajo, yaitu menyiapkan sarana dan prasarana teknis penanggulangan musim kemarau. Mesin pompa air salah satunya. “Ada puluhan mesin pompa yang kami siapkan untuk menerapkan sistem pompanisasi nantinya,” sebut Ashar.
Pj Bupati Wajo Andi Bataralifu menyampaikan musim kemarau panjang ini menjadi atensi Kementerian Pertanian (Kementan). Bahkan Kementan telah menyampaikan langkah-langkah antisipatif menghadapi cuaca ekstrem ini.