PADANG, FAJAR – Kekerasan tak boleh mendapat ruang. Kepolisian mesti berbenah.
Afif Maulana, remaja 13 tahun asal Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), ditemukan meninggal pada Minggu (9/6/2024).
Jenazahnya mengambang di bawah jembatan Sungai Kuranji. Kasus tersebut kini viral setelah muncul postingan di media sosial bahwa Afif meninggal karena disiksa polisi.
Kabar yang berkembang, insiden itu terjadi pada Minggu sekitar pukul 03.00. Afif dan teman-temannya disebut hendak terlibat tawuran. Namun, rencana tawuran itu terdengar oleh aparat kepolisian.
Para personel Polda Sumbar lantas turun ke jalan untuk mencegah tawuran. Belasan senjata tajam disita. Sebanyak 18 remaja juga diamankan. Saat itulah disebut terjadi penyiksaan terhadap Afif dan rekan-rekannya.
Kabar tersebut langsung direspons Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono. Dia menyampaikan, pihaknya sudah memeriksa 40 saksi. Sebanyak 30 saksi di antaranya adalah personel Sabhara Polda Sumbar yang membubarkan aksi tawuran di Kuranji, Padang.
Kapolda menegaskan, jika ada anggotanya yang terbukti melakukan penyiksaan, sanksi tegas pasti akan dijatuhkan. Meski demikian, dia menyatakan bahwa tuduhan penyiksaan itu belum terbukti.
”Saya bertanggung jawab penuh pada kasus penemuan jasad Afif Maulana. Sampai sekarang, kami mendalami kasus ini,’’ kata Kapolda dilansir dari Padang Ekspres (Padek).
Menurut laporan yang diterima Kapolda, anak buahnya sempat mengamankan 18 remaja yang hendak melakukan tawuran. ’’Dari 18 orang itu, tidak ada yang bernama Afif Maulana,’’ ungkapnya.