BONE, FAJAR-Kesadaran tim sukses masih rendah. Pepohonan masih saja dipaku untuk memasang alat peraga kampanye (APK).
Buktinya, penertiban APK oleh Satpol PP Bone telah mengamankan lebih dari 3 kg paku yang dicabut dari pohon. Jumlah ini meningkat sejak pekan pertama penertiban Satpol PP yang berhasil mengamankan 1 kg paku.
“Kita sudah sasar semua jalan di dalam kota, hasilnya itu lebih dari 3 kg kita sudah amankan paku APK yang tertancap di pohon,” terang Kepala Satpol PP Bone Andi Akbar, kemarin.
Ada beberapa titik di kawasan lorong yang belum tertib. Ini akan kembali ditertibkan dalam waktu dekat. Untuk jumlahnya, petugas telah menertibkan lebih dari 1.000 atribut ke Kantor Satpol PP.
Atribut ini terdiri dari kawat, tali, kayu penyangga hingga baliho dan spanduk milik sejumlah calon kepala daerah dan instansi di Bone.
Penertiban juga akan menyasar ke kecamatan di luar Watampone, sebab sepanjang jalur poros utama juga masih ditemukan banyak spanduk yang tertancap dan terpasang di tiang listrik.
“Kita masih terbatas biaya transportasi makanya kita masih berputar di Kota Watampone saja untuk sementara,” ujarnya.
Petugas juga sudah menyampaikan kepada masing-masing pihak, baik pemilik spanduk maupun tim sukses mereka.
“Bahwa seharusnya kan mereka ini tahu aturan. Mereka harusnya paham yang mau calon mereka tidak boleh memasang di pohon maupun di tiang listrik maupun di fasilitas publik, sehingga dipasang di tempat-tempat yang memungkinkan saja, yang tidak melanggar,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dray Vibrianto kembali mengingatkan agar masyarakat jangan mau memilih calon pemimpin yang menggunakan media pohon sebagai APK.