MAKASSAR, FAJAR – Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman (AAS) menegaskan dirinya fokus mengurus sektor pertanian. Terkhusus lagi dalam hal penguatan sektor pangan.
Kata dia, itu merupakan tugas utama yang diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo. Dia diminta untuk sigap dalam mengantisipasi gelombang panas tinggi yang bisa berpengaruh pada urusan pangan.
Termasuk juga mengecek seluruh sungai di Indonesia untuk pemasangan pompa. Ini guna memenuhi kebutuhan pasokan air bagi lahan persawahan tadah hujan yang kering akibat gelombang panas ekstrem beberapa waktu lalu.
AAS mengaku, pihaknya terus berupaya menggencarkan program Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui pompanisasi yang terpasang di sejumlah sungai, baik sungai besar maupun kecil. Menurutnya, itu solusi cepat dalam mengantisipasi kekeringan panjang yang telah menurunkan produksi dalam negeri.
”Saat ini seluruh jajaran Kementan bergerak di lapangan, memastikan solusi cepat pompanisasi terpasang secara baik. Terutama di daerah-daerah sentra yang ada di seluruh Indonesia, termasuk Sulsel,” ujarnya, Senin, 17 Juni.
Hal ini memang sejalan dengan permintaan Presiden Jokowi agar perencanaan dalam menghadapi gelombang panas tinggi dikalkulasi dan diantisipasi dari sekarang. Hal ini guna menghindari kekeringan yang akan berpengaruh terhadap produksi pangan nasional.
”Diperkirakan 50 juta petani akan kekurangan air. Tidak ada air dan akan masuk pada kekurangan pangan. Jangan main-main dengan urusan kekeringan dan gelombang panas. Larinya nanti bisa ke inflasi,” kata Jokowi beberapa waktu lalu.