English English Indonesian Indonesian
oleh

Mentan Tegaskan Fokus Tangani Urusan Pangan

Amran mengaku mendapat atensi dan sudah diwanti-wanti oleh Jokowi mengenai urusan pangan. Sebab, di beberapa negara, seperti India, suhu panas sudah di atas normal dan mulai mengancam produktivitas pangan di sana.

“Di India bahkan sampai 50 derajat celcius, di Myanmar 45,8 derajat celcius, panas sekali. Kalau orang panas mungkin bisa masuk ke rumah berteduh, tetapi kalau urusan pangan, hati-hati dengan masalah ini,” pesannya.

Di Sulsel sendiri, Mentan Amran sudah menyerahkan sejumlah bantuan di sektor pertanian kepada masyarakat yang terkena dampak banjir bandang di tujuh kabupaten. Itu dilakukan demi mengembalikan fungsi lahan pertanian sebagai sumber pangan.

”Kami memberikam bantuan dari Kementan berupa alat pertanian, pupuk dan bibit. Ini perlu untuk diperhatikan, karena lahn pertanian merupakan sumber dari produktivitas pangan kita,” kata dia.

Amran juga menegaskan, pihaknya fokus untuk membuka lahan produktif seluas lima juta hektare. ”Kalau ini tetwujud, kita bukan cuma swasembada pangan, tetapi juga bisa menjadi sentra suplai ke beberapa negara sahabat,” tuturnya.

Pengamat ekonomi Universitas Muslim Indonesia, Syamsuri Rahim menilai, untuk meningkatkan dan menjaga produktivitas tetap stabil, perlu dilakukan intensifikasi dengan memaksimalkan lahan yang sudah ada.

Caranya, pemerintah perlu memberikan campur tangan dengan mengintervensi di ranah bibit, pupuk, maupun pestisida penghilang hama. Sehingga, produktivutas bisa kembali naik seperti sebelumnya, bahkan melebihi.

”Perlu ada campur tangan pemerintah dengan memberikan bantuan. Terutama dalam memaksimalkan lahan yang sudah ada. Sembari membuka lahan baru juga boleh, tetapi jangan tinggalkan lahan yang lama,” ujarnya.

News Feed