English English Indonesian Indonesian
oleh

Medan Mina Menguji Kekuatan Petugas

FAJAR, MINA-Perjalanan petugas haji masih panjang. Satu per satu medan pelayanan berhasil dilalui. Saat ini petugas berjibaku di Mina. Di sana ratusan ribu jemaah haji Indonesia menempati maktab-maktab untuk melakukan mabit (menginap). Jemaah dari seluruh dunia tumpah di sana bukan hanya mabit tetapi juga melontar jumrah.

Mina di puncak haji seperti saat ini sengat padat, kadang krodit. Medannya oleh jemaah lansia menjadi medan yang berat. Mereka harus berjalan kaki berkilo-kilo meter. Jalan menuju ke sana ditutup. Kendaraan hanya bisa sampai di Syisyah sebelum terowongan yang menghubungkan Syisyah dan Mina.

Berjalan di siang hari sangat berisiko heat stroke. Maka jemaah haji disarankan untuk tidak melontar jumrah di waktu-waktu ini. Namun tidak sedikit jemaah yang mengejar afdol melontar yaitu saat waktu duha padahal pemerintah sudah membagi waktu kapan jemaah haji Indonesia melontar jumrah dengan pertimbangan mengutamakan keselamatan jemaah. Misalnya sore jelang malam. Jika dilakukan di pagi hari, risiko berhimpitan dan terjepit jemaah bertubuh besar. Sore hari, cuaca cenderung tidak terlalu panas
Pemerintah Arab Saudi juga sudah menyiapkan tempat melontar hingga lantai tiga. Jemaah disarankan memilih lantai tiga. Lebih lapang meski harus melewati beberapa eskalator.

Mina memang menjadi medan tantangan tersendiri bukan hanya bagi jemaah tetapi juga petugas haji. Jalan berkilo-kilo mengharuskan jemaah harus mempersiapkan diri sebelum menuju ke sana. Menyiapkan fisik, istirahat dan tidur yang cukup dan tentunya makan dulu sebelum berangkat. Jangan lupa membawa bekal air dan sedikit camilan. Rute yang panjang bisa membuat kelelahan yang sangat apalagi bagi mereka yang berisiko tinggi, lansia. Bekal air tidak hanya untuk menghapus dahaga tetapi juga untuk memercikkan kepala saat panas mulai menyerang.

Sejumlah jemaah haji Indonesia di jalur melontar ditemukan atau mendatangi petugas dengan berbagai keluhan. Ada yang kakinya melepuh, terkilir, haus, lapar dan masuk angin. Yang tidak tahu arah jalan pulang jauh lebih banyak.

Medan Mina mengharuskan petugas haji harus lebih kuat dan siaga menghadapi kasus-kasus di lapangan yang tidak terduga. Gemblengan di bimbingan teknis (bimtek) bagi petugas haji di Asrama Haji Pondok Gedhe yang dilaksanakan di dalam bulan Ramadhan, ternyata menjadi bekal yang sangat membantu petugas haji menghadapi kondisi di lapangan. Beratnya Bimtek tidak seberapa dibanding realitas.
“Saat Bimtek dididik dengan disiplin, waktu tidur dan istirahat yang sangat kurang, itu sangat bermanfaat saat menjalankan tugas di Tanah Suci. Saat bimtek, kami merasakan sangat berat tetapi manfaatnya sangat besar karena menjadi bekal saat bertugas,” kata Khairina Nasution anggota Media Centre Haji (MCH) Daker Madinah.

Petugas haji harus punya inisiatif yang tinggi tidak hanya persiapan fisik tetapi juga obat-obatan yang mungkin dibutuhkan jemaah Indonesia. Seperti salep untuk kaki melepuh, tolak angin, minyak gosok, oralit untuk mereka yang dehirasi dan air mineral baik untuk diri sendiri maupun untuk jemaah. Bahkan ada jemaah di jalur melontar yang meminta pampers. Mungkin dia sudah kebelet buang air kecil sementara pampers yang dipakai sudah penuh dan membutuhkan pengganti.

Kehadiran petugas meringankan masalah yang dihadapi jemaah. Setidaknya ada teman saat tertinggal dari rombongan. Ada yang mengoleskan salep di kaki yang melepuh. Ada yang memapah saat tak lagi kuat melangkah. Ada yang menyodorkan air putih saat dahaga. Ada yang menemani saat butuh pendamping ketika hendak melontar. Ada yang menunjukkan arah jalan pulang. Ada yang menjadi suporter saat tenaga mulai kendor.

Bagi petugas, menjalani rutinitas ini menjadi energi yang kuat. Kadang lupa bahwa malam sudah berganti pagi.
Dan pengabdian petugas haji menjadi wujud kesyukuran sebagaimana makna hakiki Mabit di Muzdalifah dan Mina yang merupakan bukti kesyukuran seluruh jemaah haji atas terealisasinya janji sebagai hamba. Hikmat mabit dibawa pulang dan dijadikan panduan hidup di masa depan. (*)

News Feed