FAJAR, ARAFAH – Seperti mimpi, tetapi ini nyata. Impian 208 jemaah haji khusus Tazkiyah Tour dan sekitar 2 juta jemaah haji dari seluruh dunia terkabul hari ini, Sabtu, 15 Juni 2024 atau bertepatan 9 Zulhijah 1445 Hijriah.
Mereka telah sampai di puncak ibadah haji, yakni wukuf di Arafah. Di padang yang luas itu, di dalam tenda-tenda, bahkan hingga di sela-sela perbukitan batu, seluruh jemaah haji dalam balutan kain putih, “berhenti” sejenak dari kehidupan duniawi.
Tidak ada pula pangkat, tidak berlaku juga jabatan. Semua sama. Sama-sama hamba Allah yang memohon ampunan.
Prosesi wukuf dimulai saat matahari tergelincir hingga jelang terbenam. Saat wukuf selesai di Arafah saat Magrib, di Indonesia sudah jelang pukul sebelas malam.
Jemaah Tazkiyah Tour tampak tenang di dalam tenda. Mereka melakukan berbagai ritual. Mulai dari zikir, selawat, hingga bermunajat. Mereka pun khidmat mendengarkan khutbah wukuf.
Momen ini begitu sakral. Sebab, di fase inilah, para jemaah haji diajak untuk berkomunikasi langsung dengan Sang Pencipta di waktu dan tempat yang sangat mustajab. Jarak antara hamba dan penciptanya begitu dekat. Pengalaman menggetarkan yang tak akan terlupakan.
Wukuf di Arafah, ujar CEO Tazkiyah Tour, adalah penjelasan paling sahih dari tema Holistic Spiritual Journey yang diusung travel-nya pada musim haji ini.
Wukuf adalah sebuah simbol kebulatan tekad manusia untuk menghentikan semua keburukan yang pernah diperbuat dan tak akan diulang lagi.
Wukuf, yang memiliki makna berhenti, merupakan lambang bahwa pada satu titik kehidupan, kita harus berhenti untuk melakukan muhasabah, perenungan, evaluasi, mendekatkan diri dan melambungkan jiwa serta nilai-nilai spiritual kita kepada Allah Swt.