FAJAR, GAZA—Pertempuran sengit masih terus terjadi di Gaza, Palestina. Helikopter Israel menyerang Rafah Gaza pada hari Kamis waktu setempat yang ditanggapi pejuang Hamas.
Pertempuran jalanan di kota selatan itu terjadi setelah diplomat tinggi AS Antony Blinken mengatakan gencatan senjata masih mungkin dilakukan.
Ketegangan juga meningkat di perbatasan utara Israel dengan lebih banyak serangan oleh pasukan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran yang menargetkan posisi militer Israel.
Israel, yang hampir setiap hari saling baku tembak dengan sekutu Hamas, Hizbullah, sejak dimulainya perang Gaza, mengatakan pihaknya akan merespons dengan kekerasan.
Pasukan darat Israel telah beroperasi di Rafah sejak awal Mei, meskipun ada kekhawatiran luas mengenai nasib warga sipil Palestina di sana, termasuk keputusan Mahkamah Internasional pada akhir bulan itu.
Dikutip dari The Jordan Times, menurut warga, wilayah barat Rafah mendapat serangan hebat pada hari Kamis dari udara, laut dan darat.
“Ada tembakan yang sangat hebat dari pesawat tempur, [helikopter] Apache dan quadcopter, selain artileri Israel dan kapal perang militer, semuanya menyerang wilayah barat Rafah,” kata salah satu orang kepada AFP.
Hamas mengatakan para pejuangnya memerangi pasukan Israel di jalan-jalan kota, dekat perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir yang terkepung.
Perang Gaza dimulai setelah serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober. Selain membunuh 1.194 orang, pejuang Hamas juga menyandera 251 orang. Dari jumlah tersebut, 116 orang masih berada di Gaza meskipun tentara Israel mengatakan 41 orang di antaranya sudah tewas.