English English Indonesian Indonesian
oleh

Komnas Sebut Haji Ramah Lansia-Disabilitas Semakin Baik, tapi Masih Ada yang Curhat belum Puas

Hal tersebut diakui oleh Slamet , Kabid Layanan Lansia dan Disabilitas. “Memang ada ranah yang belum bisa kami intervensi, yakni yang terkait dengan kebijakan Kerajaan Saudi sendiri,” jelas petugas yang mengurus Safari Wukuf ini.

Namun dalam pandangan Deka, semua upaya yang sudah dilakukan oleh Kemenang patut diapresiasi. “Luar biasa, pelayanan haji ramah Lansia dan Disabilitas tahun ini makin keren,” tandasnya.

Tahun ini, Kementerian Agama telah melakukan berbagai upaya peningkatan dan terobosan dalam pelayanan, perlindungan, dan pemenuhan hak jamaah haji Lansia dan Disabilitas.

Sejak dari Tanah Air, baik di Embarkasi dan Bandara, sampai saat penerbangan, jemaah haji lansia dan disabilitas mendapatkan perhatian dan prioritas utama.

Demikian pula saat tiba di Tanah Suci, para Petugas Haji Indonesia yang sudah dilatih, dengan sigap memberikan pelayanan, baik dalam urusan transportasi, akomodasi, termasuk fasilitas ibadah.

“Namun, upaya Kemeterian Agama yang paling penting adalah penyelenggaraan skema murur bagi para jemaah haji Lansia dan Disabilitas, termasuk jamaah yang sakit dan memiliki resiko tinggi (risti), berikut para pendampingnya,” kata Direktur Bina Haji Arsad Hidayat.

Layanan tersebut memungkinkan mereka yang menghadapi kondisi sulit (udzur) untuk melaksanakan salah satu wajib haji, Mabit di Muzdalifah, tanpa harus turun dari bis, namun hanya berhenti sejenak dan melanjutkan perjalanan ke Mina.

Skema ini melengkapi program Safari Wukuf yang memang sudah dilaksanakan sejak lama, demi memfasilitasi jamaah yang mengalami sakit berat dan kondisi sulit lainnya agar bisa tetap sah dan sempurna menuaikan hajinya.

News Feed