English English Indonesian Indonesian
oleh

Direktur IPI Sebut Pilgub Sulsel Sudah Terkonstruksi, Andi Amran Sulaiman Bisa Pegang Kendali

Dia juga membeberkan, jika Amran mau membuang uang Rp1 triliun, itu hanya penghasilan dua bulan saja. Sebab menurutnya, dua figur di belakang Andi Sudirman itu mampu mendulang uang besar dalam waktu yang lebih singjat dibanding kandidat lain.

”Ini bukan asumsi. Benar bahwa penghasilan Aji Isam itu bisa sampai Rp1 triliun per bulan, Amran Sulaiman bisa sampai Rp500 miliar per bulan. Kita bisa bayangkan kalau hanya membuang-buang uang Rp1 triliun, itu penghasilan satu bulan. Lawannya butuh 30 tahun mengumpulkan uang sesuai kebutuhan Pilgub. Ini juga PR bagi lawan-lawan Andi Sudirman,” terangnya.

Kondisi inilah yang dia anggap menjadi modal Andi Sudirman maju di Pilgub Sulsel. Sehingga, Sudirman bisa lebih santai dan tenang dalam menghadapi kontestasi Pilgub Sulsel.

”Andi Sudirman enjoy di wilayah itu karena ada kekuatan dibelakang dia. Suka atau tidak suka, itulah yang membuat orang takut dan ngeri terhadap Andi Sudirman,” jelasnya.

Suwadi meyakini, kondisi ini bahkan mengancam posisi Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) bisa mengendarai Gerindra di Pilgub Sulsel. Menurutnya, AIA akan berfikir keras untuk maju di Pilgub jika tidak ada paksaan dari Prabowo Subianto.

”Saya cukup mengenal karakter AIA. Selaku analis, saya ragu dia serius maju. Kecuali dipaksa Ketum, sebagai kader dia harus ikuti. Karena bahaya kalau ketum perintahkan maju dan kita tidak maju, bisa dipecat dari partai,” jelasnya.

Bahkan Suwadi menilai survei AIA sangat jomplang jika dibandingkan dengan Andi Sudirman. Berdasarkan survei IPI, secara pribadi survei AIA baru 6 persen, sedangkan Sudirman sudah 31 persen.

News Feed