English English Indonesian Indonesian
oleh

Bulog Temukan Stok Jagung Berjamur

BONE, FAJAR-Produksi jagung petani bermasalah. Badan Urusan Logistik (Bulog) Bone menemukan banyak stok berjamur.

Kondisi ini membuat petani kesulitan menjual hasil panen mereka ke Bulog. Bulog sendiri telah mendapatkan instruksi dari Kementerian Pertanian untuk menyerap jagung petani Rp5 ribu per kg. Sayang, kualitasnya dilaporkan masih buruk.

“Jadi rata-rata yang kami temukan di lapangan itu adalah jamur, itu khusus di Bone, belum lagi kasar air, sampai butir rusak,” jelas Kepala Kantor Cabang Bulog Bone Maysius Patintingan, kemarin.

Temuan ini setelah pihaknya melakukan tinjauan langsung ke lapangan. Kandungan air dalam jagung kara masih di kisaran 20-an persen. Ini tak sesuai standar yang ditetapkan Bulog, yakni 12 atau maksimal 15 persen.

Masih banyak petani yang memanen tak sesuai standar. Panen lamban dilakukan, ada pula yang menyimpan lama menunggu harga naik untuk dijual, sehingga jagung akhirnya berjamur. Para petani juga banyak yang langsung menjual tanpa menjemurnya lebih dahulu.

Padahal, standar kualitas harus terpenuhi lantaran jagung yang diserap ini dipersiapkan untuk disimpan lama. “Jadi seumpama dia lewat dari yang dipersyaratkan, butir rusak, berjamur, kandungan air (tinggi), itu akan cepat rusak,” jelas Maysius.

Pihaknya sempat menyerap jagung dengan kadar air tinggi, namun rusak menghitam hanya dalam waktu tiga bulan saja.

Salah seorang petani di Kecamatan Amali, Abdul Wahid, mengaku cukup lamban memanen jagung karena kurang tenaga. Petani biasanya menggunakan jasa buruh untuk membantu panen. Namun, itu sulit lantaran banyak yang menggunakan jasa mereka.

News Feed