English English Indonesian Indonesian
oleh

Penyelamatan Sandera hanya Kedok Israel untuk Melakukan Genosida di Gaza

FAJAR, GAZA—Daripada menegosiasikan pembebasan semua sanderal, Israel malah membantai lebih banyak warga Palestina hanya untuk menyelamatkan empat orang .

Israel membunuh sedikitnya 274 warga Palestina dalam serangan di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, pekan lalu. IDF membombardir kawasan sipil termasuk pasar dan bangunan tempat tinggal sebelum, selama dan setelah operasi penyelamatan sandera.

Juru bicara militer IDF Daniel Hagari mengakui kepada Associated Press bahwa perjanjian gencatan senjata akan mengamankan lebih banyak tahanan Israel daripada tindakan militer.

Namun ada kesepakatan damai pada awal Mei yang bisa membebaskan semua tahanan Israel. Pada tahap akhir, kesepakatan tersebut mencakup diakhirinya pengepungan Israel di Gaza, yang telah berlangsung sejak tahun 1967.

Proposal tersebut tidak menyebutkan pendudukan militer Israel di wilayah Palestina lainnya. Hamas menyetujui kesepakatan itu, namun Israel menolaknya.

Dikutip dari Canary, sikap pemerintah Israel terlihat jelas di sini. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa perjanjian perdamaian permanen apa pun bukanlah sebuah langkah awal bagi Israel. Itu karena Netanyahu mengatakan dia menginginkan penghancuran total kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.

Hal ini menunjukkan pemerintahan Netanyahu lebih memilih melakukan serangan genosida terhadap warga Palestina yang diduduki dibandingkan memulangkan warga negaranya.

Dalam delapan bulan penyerangan di Gaza di mana Israel telah membunuh 15.000 anak. Sementara, aksi militer Israel baru membebaskan total tujuh tahanan.

News Feed