“Kita punya kewajiban bersama di manapun kita tinggal agar laut ini bisa sehat, berkesinambungan biotanya, jadi tempat nyaman berekreasi. Tentu dengan perhatian khusus sampah, itu selain aspek kesehatan laut, indeks kesehatan laut terjaga, kita juga bisa menjaga keberadaan sumber daya alam hayati laut yang jadi sumber pangan kita,” urainya.
Ilyas menyadari, bahwa perusakan terumbu karang yang terjadi di luar pengawasan sangat masif terjadi. Rehabilitasi dan pembuatan Coral Garden saja tidak cukup. Apalagi, terumbu karang hanya tumbuh 1-2 cm per tahun.
“Yang kita prioritaskan adalah pencegahan, edukasi, dan kesadaran. Bagaimana terumbu karang tidak diganggu hidup dengan alami,” ketusnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Selatan, Fahmin Amirullah mengutarakan, Pasar Modal Indonesia berkomitmen penuh dalam menjaga kelestarian lingkungan laut. Pada tahun sebelumnya, melalui CSR, bekerja sama dengan YKPI dan Yayasan KEHATI telah membuat proyek Coral Garden di Pulau Barrang Lompo dan Barrang Caddi, Kota Makassar. Tahun ini, BEI kembali berkontribusi dalam program edukasi maritim dengan penyediaan sarana prasara pendukung.
“Kita melihat bahwa itu tidak cukup, harus ada edukasi berkelanjutan terkait dengan kemaritiman. Untuk itu CSR kali ini kami mencoba membantu dalam hal sarana dan prasarana edukasinya yaitu Smart TV dan in focus. Tujuannya agar kegiatan edukasinya lebih maksimal sehingga ada tampilan materi yang bisa disaksikan langsung terkait kemaritiman,” beber Fahmin.
