English English Indonesian Indonesian
oleh

Yayasan Kitaji Pinisi Indonesia Gandeng Pasar Modal Beri Edukasi Maritim Siswa MAN 2 Makassar

Para pelajar sudah harus mengetahui bahwa mereka punya peran dan perlu pengetahuan untuk menjaga keberlanjutan hidup terumbu karang sebagai tempat tinggal ikan. Termasuk menyadari bahwa membuang sampah sembarangan merupakan salah satu penyebab utama kerusakannya.

“Misalnya sampah laut, mikroplastik dan sebagainya itu sangat bahaya bagi ekosistem laut. Mikroplastik ini ketika dimakan oleh ikan, juga bisa berbahaya bagi manusia yang mengonsumsinya. Juga berdampak pada terumbu karang yang tidak bisa berkembangbiak ketika tertutupi plastik dan tidak bisa berfotosintesis,” ujar Imran.

Antusias para pelajar terhadap edukasi maritim ini sangat tinggi. Kata Imran, sejak pertama dihelat pada 2018 lalu, banyak indikator yang bisa dijadikan acuan edukasi maritim perlu diajarkan sejak dini. Para pelajar sangat antusias berkegiatan yang berhubungan dengan laut, termasuk membersihkan sampah dan mengunjungi secara langsung terumbu karang berserta biota lautnya.

“Kedepannya kita berharap semua pihak, pasar modal, yayasan KEHATI, pihak sekolah dan, dinas kelautan dan perikanan bisa berkolaborasi sehingga pendidikan edukasi maritim bisa menyentuh semua sekolah yang ada di Sulsel. Kita harap ketika mereka menjadi pemimpin punya visi bagaimana mengelola laut dengan baik,” tandas Imran.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel M Ilyas memaparkan, Sulsel punya 370 pulau dengan panjang pantai sekitar 2.000 km. Ini menjadi lokus pengembangan Ekonomi Biru di Sulsel. Dalam rencana itu, sumber daya manusia perlu disiapkan. Terutama yang punya daya tarik dan kesadaran untuk menjaga ekosistem laut.

News Feed