English English Indonesian Indonesian
oleh

Kuota Murur Muzdalifah Sudah Terisi 60 Persen

Selain itu, pemerintah Arab Saudi tidak menyiapkan sarana dan prasarana untuk jamaah menetap lebih lama di Muzdalifah. Jamaah hanya akan mabit pada tengah malam dan harus sudah berada di Mina pagi harinya.

Area Muzdalifah juga sangat sempit. Tahun lalu sebagian jemaah Indonesia ditaruh di kawasan Mina, Jadid. Tahun ini, area Mina Jadid tidak dipergunakan lagi. Semua akan ke Muzdalifah. Ada 27 ribu jamaah haji yang tahun lalu berada di Mina Jadid.

Padahal tahun ini jumlah jamaah haji reguler bertambah 10 ribu orang. Belum lagi di Muzdalifah telah didirikan ratusan toilet baru yang memakan area sampai 2 hektare. Murur ini diperlukan untuk mengurangi kepadatan di Muzdalifah. Murur, kata Subhan, untuk menjaga keamanan dan keselamatan jamaah Indonesia.

“Beberapa kali kita sudah berdiskusi dengan berbagai pihak di Arab Saudi untuk melakukan simulasi skema murur yang paling tepat untuk mengantisipasi situasi itu,” kata Subhan.

Seluruh jemaah yang berangkat dari Makkah ke Arafah, kata Subhan, akan mengikuti skema normal. Pada 9 Dzulhijjah (15 Juni 2024), setelah wukuf, ketika terbenam matahari di Arafah, jamaah mulai digerakkan menuju Muzdalifah dan juga ke Mina.

Jemaah akan bergerak dari Arafah ke Muzdalifah pada pukul 19.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Mereka sudah harus berada di Mina paling lambat pukul 08.30 WAS. “Kemarin kita sampai pada kesepakatan bahwa pergerakannya akan dilakukan secara bersamaan mulai pukul 19.00 malam. Jadi terbenam matahari, baik yang murur maupun yang normal itu akan diberangkatkan secara bersama-sama,” jelas Subhan. (er/*)

News Feed