“Race kedua ini berjalan tidak sesuai harapan. Sebetulnya saya memulai balapan dengan start yang cukup baik. Namun, ketatnya persaingan menjadi tantangan untuk merapat dengan zona podium. Hingga lap terakhir saya sudah berusaha maksimal dalam meraih podium, tetapi akhirnya saya harus puas di posisi 4. Terima kasih atas dukungannya, saya akan berusaha lebih keras lagi di race berikutnya,” ucap Adenanta.
General Manager Marketing Planning and Analysis PT Astra Honda Motor (AHM), Andy Wijaya mengatakan prestasi membanggakan yang diraih pembalap binaan AHRT pada putaran ketiga ARRC Motegi, Jepang tidak terlepas dari pembinaan balap terstruktur yang konsisten dilakukan oleh perusahaan dikombinasikan performa tangguh motor sport CBR series.
“Apresiasi kami sampaikan atas dukungan tanpa henti dari masyarakat Indonesia kepada pembalap-pembalap binaan Astra Honda yang bersaing di ARRC. Kebersamaan ini menjadi motivasi bagi kami dengan semangat Satu Hati, untuk terus mendukung pembalap-pembalap Tanah Air dalam mencetak prestasi dan membanggakan bangsa di arena balap internasional,” ujar Andy.
Pembalap Indonesia lainnya yang bersaing di kelas Asia Superbike (ASB) 1000 bersama Honda Asia Dream Racing dan merupakan lulusan Astra Honda Racing School tahun 2010 yakni Andi Farid Izdihar turut menyajikan persaingan yang kompetitif di ARRC Motegi. Pada race pertama, Gilang sapaan akrab Andi memulai jalannya balapan dari posisi keempat.
Pembalap asal Bulukumba, Sulawesi Selatan ini berupaya untuk memasuki persaingan di 5 besar, sayang Gilang harus merelakan poinnya di race pertama ini karena terjatuh. Pada race kedua, sejak awal ia terus menekan meskipun persaingan cukup berjarak. Pada dua lap terakhir Gilang bersaing dalam perebutan posisi ketiga dan ia pun harus puas mengakhiri balapan di posisi keenam. Hasil ini membuat Gilang berada di posisi ketiga klasemen sementara dengan 75 poin.