Ini menyebabkan kepercayaan masyarakat kecil umumnya menjadi pudar. Masalah inilah sebenarnya yang sekarang harus dibenahi dan dicarikan solusinya oleh pemerintah. Pemerintah jangan lagi mengeluarkan kebijakan yang dapat mempersulit rakyat, karena mereka masih dalam kesulitan, akibat beberapa krisis yang dialami sejak lima tahun terakhir.
Sangat Rumit
Salah seorang pekerja swasta di Maros, Kamal, dengan tegas menolak Tapera diberlakukan. Dia tak habis pikir pemerintah memaksakan kebijakannya, padahal rakyat tak membutuhkannya.
“Kalau misalnya perumahan harganya Rp150 juta dan kemudian per bulannya dipotong Rp150 ribu, berarti butuh waktu 83 tahun baru bisa beli. Jadi cukup rumitlah,” ungkap Kamal
Menurutnya lebih baik ia menambung sendiri. Rumah bukanlah kebutuhan pokok layaknya pangan.
“Uang tersebut bisa digunakan untuk kepentingan yang lainnya, mungkin untuk bayar tagihan yang lain,” tutupnya. (rin/zuk)
