English English Indonesian Indonesian
oleh

Pedagang Dibebani Belasan Juta untuk Pemeriksaan Sapi di Bone

WATAMPONE, FAJAR–Iduladha maki dekat. Pedagang sapi pun mengeluh karena besarnya pungutan.

PARA pedagang hewan kurban di Bone berharap pemerintah memberikan kemudahan untuk mengajukan pemeriksaan hewan yang mereka jual. Biaya yang mereka keluarkan sangat besar, sangat membebani.

Pasalnya untuk pemeriksaan hewan ini, pedagang sempat melaporkan harus dikenakan biaya pemeriksaan hingga belasan juta rupiah. Ini sangat berbeda dengan kabupaten lain. Biaya di Bone dianggap cukup alot.

“Maros mereka cukup bayar Rp500 ribu, mereka (pemkab) yang sediakan semua, sedangkan untuk di Kabupaten Bone itu ribet. Untuk satu mobil sapi jenis Bali itu kalau pemeriksaan, saya harus membayar Rp13 juta,” keluh salah seorang pedagang sapi di Kecamatan Palakka, Arman, kemarin.

Dia mengaku lebih baik memasarkan sapinya ke daerah-daerah lain jika pemeriksaan kesehatan sapi yang dijualnya masih membebani.

Sementara itu, Azikin seorang pedagang sapi asal Bontocani, mengaku untuk penjualan sapi di Bone para pembeli masih meminati jenis sapi Bali, Limousin, dan Simmental. Jenis sapi ini diketahui merupakan sapi jenis jumbo yang dari segi ukuran sangat berbeda dengan sapi lokal.

Sementara kisaran harga paling murah ditawarkan seharaga Rp17 juta hingga Rp54 juta per ekor. “Jadi ini tetap bergantung pada ukuran dan bobot dari sapi itu,” ujarnya.

Sementara itu guna mengantisipasi adanya hewan ternak yang sakit, seluruh sapi kurban rutin diperiksa kesehatannya dan pemberian pakan serta vitamin.

“Kita periksa itu tiga kali sebulan, pakan dan vitaminnya juga khusus, semua kita lakukan demi kenyamanan konsumen,” tandasnya.

News Feed