English English Indonesian Indonesian
oleh

Korban Pengeroyokan dalam Kampus UNCP Masih Trauma, Begini Kronologisnya

Ia menuturkan, saat itu anaknya dipanggil untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di area kampus UNCP, tapi korban menolak dan menawarkan untuk menyelesaikan masalahnya di luar kampus. Namun, mereka menolak dan tetap ingin menyelesaikan masalah tersebut di sekretariat salah satu organisasi kampus.

“Terjadilah musyawarah antara dua pengurus inti organisasi kampus, saat itu musyawarah sudah mau ditemukan kesepakatan antara kedua bela pihak, tiba-tiba munculah anak-anak dari luar kampus,
lalu tiba-tiba mereka masuk menyerang anak saya, anak saya pun langsung dikeroyok oleh mereka, sampai anak saya terjatuh dan bajunya sobek akibat ditarik-tarik oleh sejumlah pelaku, saya melihat kejadian ini di rekaman CCTV kampus,” ungkapnya

Untung, kata dia, sang saja berhasil meloloskan diri dan meminta bantuan kepada warga yang berada disekitar kampus untuk di bawa ke RS. Ia pun menyerahkan kasus pengeroyokan tersebut pada pihak kampus dan aparat kepolisian polres Palopo.

“Saya harap pihak Kampus dan Kepolisian bisa bekerjasama menyelesaikan kasus ini secepatnya. Kalau secara fisik Alhamdulillah sehat, tapi masih sementara dalam pemantauan dokter dan sampai saat ini anak saya masih trauma,” akunya

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Suhardi mengutarakan Insiden pengeroyokan itu terjadi pada malam hari, sekitar pukul 24.00 WITA, pada 20 Mei 2024, saat pintu pagar kampus dalam kondisi terkunci.

“UNCP memiliki aturan yang melarang setiap kegiatan di malam hari, dari pukul 18.00 hingga 07.00 WITA,” katanya

News Feed