JAKARTA, FAJAR–Suara dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), organisasi uskup-uskup gereja Katolik di Indonesia, disampaikan Sekretaris Komisi Keadilan dan Perdamaian, Migrant dan Perantau serta Keutuhan Ciptaan WKI Rm Marthen Jenarut.
’’Prinsipnya KWI tidak akan mengambil tawaran sebagai pemegang WIUPK/IUP Pertambangan. Karena KWI konsisten pada urusan keagamana, pewartaan, dan pelayanan,’’ katanya kemarin.
Dia menyampaikan KWI memilih sikap tegak lurus dan konsisten sebagai lembaga keagamaan. Dengan agenda utamanya adalah melakukan pewartaan dan pelayanan untuk terwujudnya tata kehidupan yang bermartabat.
Dia menjelaskan KWI selalu memegang prinsip kehati-hatian. Sehingga segala tindakan dan keputusan yang diambil, tidak bertentangan dengan prinsip pelayan Gereja Katolik.
Marthen mengatakan KWI sebagai lembaga keagamaan lebih memilih untuk memantau secara kritis dan bijak berbagai realitas pembangunan yang sedang berlangsung. KWI terus menyuarakan pembangunan yang berkelanjutan. Kemudian pertumbuhan ekonomi tidak boleh mengorbankan hidup masyarakat dan kelestarian lingkungan. (wan/jpg/zuk)