English English Indonesian Indonesian
oleh

Satu Kampung Gelap Gulita, padahal Dekat PLTA Besar

PINRANG, FAJAR — Indonesia telah merdeka 79 tahun tahun ini. Sayang, masih ada kampung belum menikmati listrik.

WARGA Dusun Peppangan, Desa Rajang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulsel masih berhadapan dengan kegelapan pada malam hari. PLN tak kunjung mengelektrifikasi kampung halaman mereka.

Padahal, tak jauh dari situ, ada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bakaru yang pernah menyandang status PLTA terbesar di Sulawesi. PLTA itu memasok listrik ke kota-kota besar di Sulsel hingga Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulawesi Barat (Sulbar), hingga Sulawesi Tengah (Sulteng).

Peppangan menjadi kampung gelap di daerah penghasil listrik. Pada malam hari, warga hanya menggunakan penerangan seadanya. Telah lama mereka berjuang mendapatkan jaringan listrik PLN, sayang tak kunjung terwujud.

“Ada apa sebenarnya, kenapa berbelit-belit,” sesal Muhammad Abu, Kepala Desa Rajang, kemarin.

Proses pengadaan listrik di Dusun Peppangan terlalu lama. Pihaknya sudah 10 kali memfasilitasi tim yang meninjau lokasi, tetapi hingga kini belum terealisasi.

“Saya kalau ke Peppangan, menetes air mata saya melihat warga di atas. Sudah jalanannya jelek, tidak ada listriknya. Padahal Peppangan salah satu kampung tertua di Rajang,” beber Abu.

Kecaman Dewan

Ketua Komisi III DPRD Pinrang Usman Bengawan juga menganggap bahwa elektrifikasi Dusun Peppangan paling lama diurus. Beberapa kali diadakan pertemuan dengan pihak PLN, namun tidak kunjung selesai.

“Berbelit-belit, saling klaim antara pihak PLN dan Dinas Kehutanan,” tegas legislator yang telah empat periode duduk di DPRD Pinrang ini.

Camat Lembang Muhammad Yusuf Nur juga kecewa terhadap pihak PLN. Tahun lalu, PLN sudah berjanji untuk mengerjakan jaringan agar masyarakat bisa merasakan listrik.

“Kita dijanji-janji 2023 itu sudah dilaksanakan, tapi ternyata baru bulan kemarin memohon perizinan,” ucapnya. Yusuf Nur berharap agar pihak PLN segera menindaklanjuti supaya masyarakat bisa menikmati listrik.

“Apalagi akses di sana sudah bagus dan tidak sulit untuk dilewati. Mudah-mudahan tahun ini bisa dieksekusi, jangan diulur-ulur,” harapnya.

Dalih Masih Urus Administrasi

PLN punya dalih sendiri. Peppangan belum teraliri listrik karena PLN masih mengurus proses persuratan dan perizinan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Ada hutan lindung di jalur yang akan dipasangi jaringan.

“Kita melawati hutan lindung. Jadi segala macam bentuk kegiatan yang membutuhkan pembebasan lahan, baik itu sedikit atau setengah atau secara keseluruhan, itu butuh izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” kata Asisten Manajer Perencanaan PLN UP3 Pinrang, Anugera Taruna Dewangga.

Anugera mengungkapkan, pihaknya telah menerima informasi bahwa syarat dan surat yang diminta pemerintah pusat sudah ada di KLHK.

“Setelah nanti surat jawaban, ini kita belum tahu apakah bisa atau tidak (dikerja),” ungkapnya. PLN saat ini sedang menunggu surat jawaban dari KLHK untuk mengaliri listrik di Dusun Peppangan. (ams/zuk)

News Feed